MARKET NEWS

Baru Pertama Melantai di Bursa, Saham NAYZ Langsung Nyungsep

Cahya Puteri Abdi Rabbi 06/02/2023 09:46 WIB

Pada perdagangan perdananya di BEI, harga saham PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) turun 10,00% ke level Rp90. 

Baru Pertama Melantai di Bursa, Saham NAYZ Langsung Nyungsep. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (6/2/2023). Pada perdagangan perdananya, harga saham emiten dengan kode NAYZ ini turun 10,00% ke level Rp90. 

Sebelumnya, harga penawaran yang ditetapkan perseroan sebesar Rp100 per saham. Hingga pukul 09.15 WIB, harga saham NAYZ berada masih berada di level Rp90 atau turun 10 poin. 

Volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 145,90 juta, dan nilai transaksi mencapai Rp13,33 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 7.457 kali.

"Kami meyakini bahwa dengan menjadi publik akan mendorong kami lebih besar, dan mendorong untuk meraih apa yang kami cita-citakan," kata Direktur Utama NAYZ, Lutfiel Hakim dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham NAYZ di Bursa Efek Indonesia, Senin (6/2/2023).

Perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan bayi ini menawarkan sebanyak 510 juta saham atau setara 20% dari total modal disetor dan ditempatkan.

Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan juga menerbitkan sebanyak 510 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat IPO. 

Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu Saham Baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Perseroan akan menggunakan sebesar Rp4,21 miliar dana hasil IPO untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik.

Pembelian tanah dilakukan antara perseroan selaku pembeli dan Laurie Tarida Malau, Maria Marty Marietta Malau, Gorga Green Gersom Malau, dan Christie Claudia Hasiani Malau selaku segenap ahli waris yang sah dari almarhum Lestari selaku penjual. Transaksi pelunasan pembelian tanah direncanakan akan dilakukan pada kuartal I 2023.

Lalu, sebesar Rp30 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Transaksi pembangunan pabrik direncanakan akan dilakukan pada kuartal I 2023, sedangkan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik akan dilakukan pada kuartal IV 2023.

Sementara, sisanya akan digunakan perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional perusahaan. 

(FAY)

SHARE