IDXChannel - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) hari ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menawarkan sebanyak 510 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total kepemilikan saham setelah penawaran umum.
Masa penawaran umum telah dilaksanakan pada 31 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023 dan saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini di tanggal 6 Februari 2023 dengan harga penawaran Rp100 per saham.
Berdasarkan sistem e-IPO, Perseroan mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 31,74 kali. Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi Perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan Perseroan dimasa mendatang. Melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini Perseroan telah mengumpulkan dana sebanyak Rp51 miliar.
"Dengan IPO, kami ingin manfaat produk ini betul-betul menjangkau konsumen di mana pun berada, didukung pengembangan inovasi produk yang lebih maksimal,” ujar Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim, dikutip dari rilis, Senin (06/02/2023).
Lutfiel melanjutkan bahwa kelahiran bayi di Indonesia saat ini ada di angka 4,8 sampai dengan 5 juta per tahun, dan itu cukup menjadi dasar kenapa produk-produk terkait keperluan bayi banyak diminati. Menurutnya pihaknya punya positioning yang berbeda dan unik, sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bisa dimasak dari rumah (homemade), tapi juga memberikan added value berupa bahan organik dan terfortifikasi yang mencukupi micronutrient bayi.
"Pada dasarnya produk ini Indonesia sekali. Baik sumber bahan baku maupun citarasanya,” terang Lutfiel.
Dia melanjutkan bahwa dana hasil IPO sebesar Rp4,214 miliar akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembelian tanah ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Kemudian sekitar Rp 30 miliar akan digunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional Perseroan. (RRD)