Baru Sehari Gembok Dibuka, Kokok Saham DEWI Kembali Terhenti
BEI kembali menghentikan sementara perdagangan atau suspensi saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) setelah sehari sebelumnya melakukan unsuspensi.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan atau suspensi saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) setelah sehari sebelumnya melakukan unsuspensi.
BEI memandang perlu melakukan penghentian sementara saham emiten ayam broiler ini mulai sesi I perdagangan, Jumat 7 Juli 2023 sampai dengan Pengumuman bursa lebih lanjut.
"Penghentian sementara perdagangan Saham DEWI tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., Jumat (7/7/2023).
Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," ungkap Bursa.
Berdasarkan data BEI, pergerakan saham emiten yang bergerak di bidang budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak ini terus melemah dengan turun 37,61% dalam sepekan terakhir. Adapun pada penutupan perdagangan Kamis (6/7/2023), saham DEWI ditutup melemah 15,00% di level 68.
Baru Kamis kemarin Bursa membuka gembok perdagangan, saham DEWI langsung menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) 15%. Sebelumnya pada Selasa pekan lalu, Bursa pun memasukkan saham DEWI dalam radar pantauan setelah terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Sebagai informasi, DEWI didirikan pada tanggal 17 September 2019 di Cianjur, Jawa Barat. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun yang sama.
Perusahaan ini bergerak dalam industri peternakan ayam broiler, pemotongan, penyimpanan dingin, dan perdagangan di fasilitasnya di Cianjur.
Perusahaan telah mendapat izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjamin semua produk dagingnya halal. Perusahaan memproduksi daging ayam dalam berbagai potongan (drumstick, dada, paha, boneless, skinless, dll) untuk mengakomodir kebutuhan industri makanan.
(DES)