Batalkan Penerbangan Sepihak dan Tolak Refund Uang Tunai, Garuda Dikecam Netizen
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia belakangan ramai diperbincangkan netizen.
IDXChannel - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia belakangan ramai diperbincangkan netizen. Hal ini bermula dari keluhan seorang netizen di media sosial Instagramnya yang kemudian dibagikan di Twitter.
Bermula dari akun @jesswjk yang membagikan pengalaman tak menyenangkan yang dialami temannya dengan Garuda Indonesia. “Bantuin temen.. Hi @IndonesiaGaruda kalo ngga bisa fulfill kewajiban terbang mungkin jangan open booking dulu kali yaa?” kata akun tersebut dikutip dari Twitter, Jumat (11/6/2021).
Dalam cuitan itu, dia melampirkan unggahan Instagram Story @gwensembada, temannya yang mengeluhkan pelayanan dari maskapai penerbangan tersebut. Gwen mengatakan, dia dan suaminya ingin pergi ke Australia untuk memperpanjang izin tinggal.
Sebab, mereka sudah lama tidak menginjakkan kaki di Australia lantaran pandemi Covid-19. “Soalnya, ini sekali udah nggak diperpanjang, udah deh game over. Tau sendiri Aussy itu udah susah banget dapet PR,” kata akun @gwensembada di Instagram Story-nya.
Setelah berjuang mencari tiket, akhirnya mereka membeli tiket penerbangan ke Sydney dengan harga Rp26 juta per orang. Namun, tiga hari sebelum berangkat, tiba-tiba penerbangannya dibatalkan dan diubah ke pertengahan bulan depan.
“Dengan kondisi kita yang time sensitive begini, minta request dong buat reschedule at least jangan selama itu. At least before July lah. (Tapi) jawaban @garuda.indonesia: Gak bisa. Full. Mau upgrade ke business juga tetap semua full,” tulisnya.
Tak bisa reschedule, mereka akhirnya memilih opsi untuk refund dan membeli tiket dari maskapai penerbangan lain. Namun, jawaban Garuda Indonesia justru di luar ekspektasi.
“Jawaban dari @garuda.indonesia: hanya bisa refund dalam bentuk TRAVEL VOUCHER. Mon maap nih, menurut ente gw mau ngabisin Rp70 juta worth of travel voucher CARANYA GIMANA?” kata akun tersebut.
Kemudian yang membuatnya naik pitam, dengan kondisi tersebut Garuda masih Open Booking. “Ini cara businessnya SO UNETHICAL gak sih? Yang penting terima salesnya dulu. Uangnya masuk dulu. Kalo passengersnya gak bisa berangkat setelah di-reschedule, not their problem,” ungkapnya.
Terlebih, travel voucher yang diberikan oleh pihak Garuda Indonesia, kata dia, memiliki tanggal kadaluwarsa. “All I’m asking is to at least give us a full CASH refund,” tulis akun tersebut.
Utas ini lantas langsung mendapat ragam komentar netizen. Sebagian juga menuliskan pengalaman serupa. “Setelah membaca trit ini, ternyata lion air tidak terlalu buruk. minimal masih bisa cash refund lah,” kata akun @rikiand****.
“Jakarta-Solo PP.. 1 mei 2020.. cancel karena pendemi.. saya refund, jadinya voucher.. katanya akan dikirim ke email.. tapi gak pernah ada email. sampai lupa.. tahu2 dpt kiriman tiket issued 1 mei 2021. saya cancel dong krn gak butuh ke solo tgl itu... lalu siklusnya muter lagi,” cuit akun @cupi***.
“Gw jg kasusnya sama, tujuan sama oz melbourne, sama2 di cancel dari pihak Garuda coz no flight available to oz, dan sama jg cuma diberi opsi jd open tix, one time reschedule yg entah kapan, or refund travel voucher,” kata akun @ivancha****.
“Sya juga honeymoon sempat reschedule waktu pandemi. Ternyata pihak maskapai memberikan voucher bukan cash utk refund. Sempet kesel sih. Btw ada kurang info disitu. Maskapainya memberikan expiry date 1 tahun. Lewat dr satu tahun travel credit nya akan hangus,” cuit akun @salma****.
“Aduh ngeri euy Garuda. Padahal pesawat andalan kalo ke Amsterdam soalnya tanpa transit. Jadi pikir2 ulang mau beli tiket garuda,” komentar akun @fokusd***. (TYO)