Batam Jadi KEK Kesehatan, AHY: Masyarakat Tak Perlu Berobat ke Singapura dan Malaysia
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, KEK Batam sangat menarik karena bakal menjadi medi
IDXChannel - Pulau Batam resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang fokus pada industri kesehatan. Batam menjadi satu di antara tiga KEK yang disetujui Dewan Nasional KEK di samping Bumi Serpong Damai (BSD) dan Morowali.
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, KEK Batam sangat menarik karena bakal menjadi medical tourism. Dia berharap Batam nantinya menjadi tujuan masyarakat yang ingin berobat.
"Harapannya selama ini kan banyak masyarakat di Indonesia yang akhirnya berobat ke tetangga-tetangga kita, apakah ke Singapura, atau Penang, Malaysia yang katanya lebih terjangkau dan lebih baik," kata AHY, Rabu (29/5/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat koordinasi Sidang Dewan Nasional KEK. Rapat itu dipimpin oleh Ketua Dewan KEK sekaligus Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
AHY yakin KEK Kesehatan Batam bisa bersaing dengan Singapura dan Malaysia. "Harapannya juga dengan KEK ini sukses, kita juga bisa bangun kawasan yang juga affordable artinya terjangkau sebagai kebutuhan biayanya bagi masyarakat untuk berobat dengan baik di situ maka semuanya akan bisa hadir di Batam tersebut," katanya.
Sementara itu, Airlangga Hartarto menegaskan, Batam bersama BSD dan Morowali ditetapkan sebagai KEK tanpa melibatkan APBN. Dengan kata lain, proses pembangunan kawasan ini sepenuhnya dibiayai swasta.
"Jadi insentifnya kalau mereka masukin (impor) peralatan MRI dan lain-lain itu enggak kena bea (masuk)," kata Airlangga.
(RFI)