Begini Prospek ERAA dan ERAL usai Raup Pertumbuhan Laba di Kuartal III-2025
Analis menilai kedua perusahaan dapat menjaga ketahanan bisnis melalui strategi diversifikasi di luar lini smartphone.
IDXChannel - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan anak usahanya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba pada kuartal ketiga 2025 di tengah tekanan biaya operasional.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta menilai kedua perusahaan dapat menjaga ketahanan bisnis melalui strategi diversifikasi di luar lini smartphone.
Nafan menyebut pencapaian tersebut menunjukkan kemampuan ERAA dan ERAL untuk tetap tumbuh di tengah tekanan biaya.
“Pertumbuhan ini menunjukkan kalau ERAA dan ERAL tetap mampu menjaga pertumbuhan di tengah tekanan biaya,” ujar Nafan dalam risetnya, dikutip Kamis (6/11).
Penjualan ERAA tercatat mencapai Rp52,36 triliun pada kuartal III/2025, atau naik 7,7 persen year-on-year (YoY) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, ERAL membukukan penjualan Rp4,29 triliun, tumbuh 25,1 persen YoY. Nafan memperkirakan momentum kuartal keempat 2025 akan menjadi katalis positif bagi kinerja kedua emiten tersebut.
Ia menilai peluncuran iPhone 17 dan tren belanja akhir tahun akan memperkuat penjualan pada periode tersebut.
“Peluncuran iPhone 17 beberapa waktu lalu dan tren belanja akhir tahun diharapkan mampu memperkuat momentum kuartal keempat tahun ini,” ujarnya.
Dari sisi profitabilitas, ERAA membukukan laba bersih stabil di angka Rp848,75 miliar hingga kuartal III-2025.
Segmen aksesori dan lifestyle menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 36 persen dan kontribusi sebesar 16 persen terhadap total pendapatan.
ERAL juga mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih Rp124,6 miliar, seiring lonjakan penjualan 25 persen yoy yang ditopang kategori fashion dan perangkat Lifestyle IoT.
Nafan menilai diversifikasi bisnis menjadi faktor penting dalam memperkuat margin laba kedua emiten.
“Tentunya dengan kontribusi vertikal baru seperti lifestyle dan F&B juga memperkuat margin perusahaan ke depan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pergeseran tren belanja masyarakat ke produk gaya hidup dan customer experience membuka peluang baru bagi ERAA dan ERAL untuk memperluas portofolio di segmen dengan margin tinggi.
“ERAA dan ERAL harus bisa memanfaatkan peluang untuk memperluas portofolionya ke segmen dengan margin tinggi karena tren belanja masyarakat juga mengalami pergeseran,” tutur Nafan.
Secara keseluruhan, Erajaya Group menutup sembilan bulan pertama 2025 dengan performa yang stabil dan prospek positif menjelang kuartal IV.
Nafan menegaskan bahwa periode akhir tahun secara historis menjadi pendorong utama laba grup.
“Kalau dilihat dari pergerakan harga sahamnya rata-rata defensif. Tetap saja itu dicermati oleh para investor,” ujarnya.
(kunthi fahmar sandy)