MARKET NEWS

Begini Saran Deloitte untuk Gairahkan IPO di RI pada 2025

Cahya Puteri Abdi Rabbi 19/11/2024 15:28 WIB

Perusahaan akuntansi raksasa, Deloitte menyarankan hal ini kepada regulator pasar modal untuk mendongkrak ipo di Indonesia pada 2025.

Begini Saran Deloitte untuk Gairahkan IPO di RI pada 2025 (foto mnc media)

IDXChannel - Perusahaan akuntansi raksasa, Deloitte menilai, regulator pasar modal Indonesia perlu mengambil peran guna mendongkrak pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Indonesia pada 2025. 

“Regulator pasar modal bisa mengambil langkah-langkah penting untuk lebih meningkatkan daya tarik dan likuiditas pasar, dengan harapan dapat meningkatkan pencatatan saham di 2025,” kata Capital Markets Advisor Deloitte Indonesia, Jasmin Maranan dalam keterangan resminya, Selasa (19/11/2024).

Jasmin menjelaskan, pasar IPO Indonesia mencatat penurunan yang signifikan, dengan 39 IPO yang berhasil mengumpulkan dana sebesar USD368 juta di 2024, dibandingkan dengan 79 IPO dan total dana yang dihimpun sebesar USD3,6 miliar pada 2023.

Perusahaan-perusahaan dengan kategori aset kecil telah melaksanakan IPO dengan target penggalangan dana yang lebih konservatif karena 2024 merupakan tahun pemilihan umum (Pemilu), di mana kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian yang diperburuk oleh tekanan pasar global.

Di antara 10 IPO teratas berdasarkan dana yang terkumpul, sembilan di antaranya berasal dari sektor konsumer dan sektor energi. IPO produk konsumer menawarkan stabilitas selama masa-masa yang tidak menentu karena basis konsumen Indonesia yang besar. 

Sementara, industri energi dan sumber daya dinilai berpengaruh besar pada pasar IPO Indonesia tahun ini, meskipun terjadi penurunan jumlah pencatatan selama 2024 dibandingkan dengan periode 2023.

Meski demikian, Jasmin menyebut, seiring dengan pasar lokal yang menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan fiskal dan moneter di bawah pemerintahan yang baru, prospek ekonomi dan pertumbuhan domestik tetap positif.

“Optimisme itu didorong oleh infrastruktur yang dipimpin oleh pemerintah dan inisiatif transformasi digital, basis konsumen yang besar, tren demografi yang baik, serta sumber daya alam yang melimpah,” ujar Jasmin. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE