MARKET NEWS

BEI: IHSG Naik 0,76 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.692 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/03/2024 18:21 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,76% secara year to date (ytd) hingga 15 Maret 2024.

BEI: IHSG Naik 0,76 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.692 Triliun (Foto Cahya)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,76% secara year to date (ytd) hingga 15 Maret 2024. Pertumbuhan indeks ini sejalan dengan aktivitas perdagangan yang mulai mengalami pertumbuhan dari rata-rata tahun lalu.

“IHSG mampu tumbuh hampir 1% di tengah kondisi global yang masih menjadi tantangan kita,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman dalam acara Buka Puasa Bersama di Jakarta pada Rabu (20/3/2024).

Tak hanya indeks, Iman melanjutkan, nilai kapitalisasi pasar atau market cap BEI per 15 Maret 2024 tercatat sebesar Rp11.692 triliun. Angka itu naik 0,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp11.674 triliun.

Sementara itu, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat tumbuh 2,7% menjadi Rp11 triliun per hari dari sebelumnya Rp10,7 triliun. Serta, frekuensi perdagangan per 15 Maret 2024 ikut terkerek 1,9% menjadi 1,20 juta kali per hari.

Dari sisi sektoral, secara year to date per 15 Maret 2024, sektor keuangan mencatatkan pertumbuhan positif dan porsi transaksi tertinggi. Sektor keuangan tercatat tumbuh 36%, disusul oleh sektor bahan baku yang naik 14%.

Selanjutnya, sektor energi menguat 12%, sektor infrastruktur naik 10%, sektor konsumer siklikal naik 7%, sektor konsumer non siklikal naik 6%, sektor industri naik 6%, sektor teknologi naik 4%, sektor kesehatan naik 2%, sektor properti naik 1% dan sektor transportasi naik 1%.

Di samping itu, investor asing mencatatkan nilai transaksi net buy sebesar Rp26,1 triliun. Iman menyebut, capaian tersebut lebih baik dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang dikontribusi oleh sektor keuangan dan infrastruktur.

“Komposisi investor asing yang masuk tidak banyak berubah. Saat ini, investor asing positif melihat Indonesia, yang menandakan bahwa investor tidak lagi wait and see,” imbuh Iman.

(FAY)

SHARE