BEI Klaim Nilai Fundraise dari IPO Tembus Rp19,4 Triliun
Secara nilai, proses IPO hingga 22 Juli 2022 lalu telah berhasil menggalang dana segar (fundraise) hingga Rp19,4 triliun.
IDXChannel - Geliat industri pasar modal nasional semakin terlihat nyata dengan semakin banyaknya perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di sepanjang tahun ini.
Hingga awal tahun, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat 29 perusahaan sebagai emiten baru yang secara resmi melantai di bursa saham domestik. Secara nilai, proses IPO hingga 22 Juli 2022 lalu telah berhasil menggalang dana segar (fundraise) hingga Rp19,4 triliun.
Nilai tersebut belum termasuk dua emiten yang memulai debutnya di bursa dalam dua hari terakhir, yaitu PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dan PT Habco Trans Maritima Tbk (HTMA).
"Hal ini menghantarkan BEI mencapai jumlah perusahaan tercatat sebanyak 793 perusahaan (hingga 22 Juli 2022). (Capaian positif) Ini diharapkan dapat berlanjut hingga akhir tahun," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam acara MNC Sekuritas Mid Year Investment Outlook 2022, Selasa (26/7/2022).
Dengan capaian tersebut, menurut Iman, membawa BEI sukses mentahbiskan diri sebagai bursa dengan jumlah perusahaan tercatat paling banyak di level Asia Tenggara dalam lima tahun terakhir.
Sementara dari sisi demand atau investor pasar modal per Juni 2022, Iman mencatat investor pasar modal Indonesia telah mencapai 9,1 juta investor. Menurutnya, pertumbuhan ini mencetak peningkatan kurang lebih enam kali lebih besar dibandingkan jumlah investor pada tahun 2017.
Porsi transaksi investor ritel juga mengalami peningkatan hingga Juni 2022. Iman mencatat angka transaksi investor ritel mencapai 46,7 persen, sedangkan investor institusi mencapai 22 persen, dan investor asing ebanyak 31,13 persen.
"Meskipun mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dapat terlihat bahwa transaksi investor ritel masih mendominasi lebih dari separuh rata-rata nilai transaksi per harinya," lanjutnya.
Iman memastikan BEI akan tetap melakukan sosialisasi kepada investor sekaligus mengembangkan produk dan layanan baru.
"Hal ini dilakukan demi meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan investor memiliki berbagai alat pilihan investasi yang sesuai dengan financial rules mereka," pungkasnya. (TSA)