BEI: Pasar Modal Syariah di RI Punya Potensi Besar
BEI menilai pasar modal syariah di Indonesia punya potensi pertumbuhan besar. Pada Januari 2023, jumlah transaksi mencapai Rp10,1 triliun di 2022.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai pasar modal syariah di Indonesia punya potensi pertumbuhan besar. Pada Januari 2023, jumlah investor mencapai 118.555 dengan transaksi sebesar Rp10,1 triliun pada 2022.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar yang memiliki sistem keuangan yang berpihak pada pasar modal syariah.
Sistem tersebut diwujudkan melalui 11 regulasi pasar modal syariah Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan 17 fatwa tentang pasar modal syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
“Kita memiliki regulasi dan fatwa yang memberikan panduan-panduan tentang pasar modal syariah, sehingga meningkatkan kepercayaan publik,” ujar Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh dalam program Market Review IDX Channel, Senin (13/3/2023).
Bila dilihat melalui sisi kinerja indeks pada tahun 2022, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tumbuh 15,2 persen secara year to date (ytd). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date (ytd) yang tumbuh 4,09 persen.
Sedangkan dari sisi nilai transaksi, Irwan menambahkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp4.315,5 triliun atau 46 persen dari total keseluruhan kapitalisasi saham yang tercatat di BEI.
“Sehingga kami optimis melihat potensi pertumbuhan pasar modal syariah,” ujarnya.
Ke depannya, Irwan mengatakan pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan jumlah investor dengan menargetkan partisipasi perempuan.
“Kami melihat masih ada kesenjangan antara jumlah investor laki - laki dan perempuan. Padahal tingkat literasi keuangan perempuan lebih tinggi. Inilah yang berusaha kami perbaiki,” tutup Irwan. (RRD)