MARKET NEWS

BEI Punya Tugas Baru dari Sri Mulyani, Apa Itu?

Rina Anggraeni 16/11/2021 15:06 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memberikan tugas baru bagi PT Bursa Efek Indonesia selaku regulator pasar modal.

BEI Punya Tugas Baru dari Sri Mulyani, Apa Itu? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memberikan tugas baru bagi PT Bursa Efek Indonesia selaku regulator pasar modal. Tugas itu adalah meningkatkan peran dalam mengatasi perubahan iklim.

Sehingga, BEI tidak hanya fokus terhadap sektor industri konvensional, melainkan juga di sektor keuangan dan investasi. Sebab, Sri Mulyani yakin pasar modal bisa menjadi platform perdagangan karbon yang kredibel dan diakui dunia.

"Kita akan sangat tergantung kepada Bursa Efek Indonesia, akan menjadi platform untuk perdagangan, yang saya harap akan membangun  dan mengantisipasi, sehingga perdagangan karbon menjadi Kredibel dan diakui dunia tidak hanya Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (16/11/2021).

Menurutnya, perlunya rumusan kebijakan di dalam negeri, Indonesia juga memahami bahwa ini merupakan masalah global. Maka Indonesia terus terlibat secara aktif pada forum global baik itu COP26 di dalam UNFCCC maupun pada koalisi antar Menteri-Menteri Keuangan terhadap perubahan iklim karena aspek keuangan menjadi sangat penting untuk mewujudkan komitmen dalam mengurangi ancaman akibat perubahan iklim global.

“Kita juga melakukan di forum G20 dan di forum ASEAN dan di bidang Taskforce untuk climate finance. Disini hitung-hitungan menjadi sangat penting, bagaimana sebuah transisi baik itu di bidang forestry, transportasi, maupun di bidang energi dan juga bahkan di bidang pengolahan sampah menjadi luar biasa sangat penting bagi kita untuk menentukan desain kebijakan dan yang paling penting transisinya,” bebernya

Dia berharap kepada para pelaku di sektor capital market agar memahami bahwa isu perubahan iklim ini akan menjadi isu utama dalam pembahasan di dunia, dan menurutnya ini berarti akan mempengaruhi sumber-sumber pendanaan untuk ekonomi hijau.

“Kami di Kementerian Keuangan terus berkomunikasi dengan semua stakeholder termasuk di dalam pengembangan carbon price yang sudah di-introduce melalui Perpres dan menjadi landasan bagi Indonesia untuk memulai sebuah mekanisme pasar karbon dimana kita juga dalam hal ini akan sangat tergantung kepada Bursa Efek Indonesia dan yang akan menjadi platform untuk perdagangan, yang saya harap akan membangun dan mengantisipasi, sehingga perdagangan karbon menjadi kredibel dan diakui tidak hanya Indonesia tapi juga diakui oleh dunia,” tandasnya. (TYO)

SHARE