Belajar Jurus Sabar Lo Kheng Hong, Modal Minim Bisa Untung Maksimal
Lo Kheng Hong mempunyai satu jurus jitu yaitu sabar saat berinvestasi. Berkat kesabarannya, dia bisa mengubah modal kecil jadi untung maksimal.
IDXChannel – Lo Kheng Hong merupakan salah satu investor individu yang paling terkenal di tanah air. Dia bahkan dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia karena prinsip investasi yang serupa dan mampu meraih kekayaan dari pasar modal.
Jurus investasi yang dia jalankan pun cukup sederhana. Melansir buku “Cara Ampuh Investasi ala Warren Buffet dan Lo Kheng Hong” yang ditulis oleh Ratna Dewi Pudiastuti dan Yohana Oryzia Pratiwi, Lo Kheng Hong punya serangkaian tips dalam berinvestasi saham, yaitu:
- Memastikan perusahaan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good cooperate governance)
- Investasi di perusahaan yang memiliki keterlanjutan usaha yang bagus dan prospektif. “Kalau punya saham perusahaan besar seperti punya mesin pencetak uang,” ujar pria berinisial LKH itu.
- Investor dapat membeli saham yang bervaluasi murah. Menurut dia, prinsip ini juga harus berorientasi jangka panjang, bukan hanya keuntungan sesaat.
“Investasi itu berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Investasi menunda kenikmatan. Beli mobil konsumsi, beli saham itu investasi,”pungkasnya.
Meski sederhana, tiga tips itu memerlukan satu jurus jitu lainnya yaitu sabar saat berinvestasi. Sebab, dia menegaskan memperoleh keuntungan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dibutuhkan proses yang sangat panjang, sehingga modal yang sangat minim bisa mendatangkan keuntungan yang maksimum.
Secara detail, jurus sabar ala LKH dijabarkan dalam podcast “Kisah di Balik Dua Investor Legendaris Indonesia: Lo Kheng Hong & Jos Parengkuan” yang disiarkan di Youtube Syailendra Capital pada beberapa waktu lalu.
LHK menyebut investor bisa belajar sabar kalau dia tahu saham yang dia beli. Namun, kalau dia tidak tahu apa yang dia beli, hanya mengikuti saran orang lain, tentu dia bisa bersabar.
“Kalau beli kucing dalam karung ya mana bisa bersabar. Kalau kita beli karena dengar tukang pom-pom, influencer, mana bisa bersabar,” ujarnya.
LKH menegaskan jurus sabar harus bermula dari belajar laporan keuangan. Sehingga investor tahu kinerja perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
“Berapa penjualannya, labanya, modalnya, utangnya, tahu pricing to earning ratio berapa, price to book berapa, tahu ini Mercy harga Avanza, pasti dia bersabar. Kecuali dia beli kucing dalam karung, dia beli mana bisa bersabar, galau terus,” imbuhnya.
(FRI)