sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mau Cuan dari Saham? Intip Dulu Strategi Investasi ala Lo Kheng Hong

Market news editor Febrina Ratna
22/08/2023 15:50 WIB
Berbeda dengan gaya influencer pasar modal yang biasanya memperhatikan chart pattern dan analisa teknikal, Lo Kheng Hong justru berinvestasi dengan sederhana.
Mau Cuan dari Saham? Intip Dulu Strategi Investasi ala Lo Kheng Hong. (Foto: MNC Media)
Mau Cuan dari Saham? Intip Dulu Strategi Investasi ala Lo Kheng Hong. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sejak pandemi melanda dunia, banyak orang yang akhirnya menanamkan dananya di pasar modal. Tren tersebut pun terjadi di Indonesia dengan semakin bertumbuhnya jumlah investor di Bursa Efek Indonesia.

Berbagai strategi investasi yang menjanjikan cuan pun banyak bermunculan dari para influencer. Ada yang berhasil, tetapi tidak jarang yang malah gigit jari.

Agar tak bingung, coba tengok strategi investor kawakan yang dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia, yaitu Lo Kheng Hong.

Berbeda dengan gaya influencer pasar modal yang biasanya memperhatikan pola-pola atau chart pattern dan analisa teknikal, Lo Kheng Hong justru berinvestasi dengan cara sederhana.

Namun, dia berhasil mengumpulkan kekayaannya yang cukup besar dari pasar modal. Penasaran? Simak strategi investasi ala Lo Kheng Hong berikut ini:

  1. Saham Bervaluasi Murah

Saham-saham yang dimiliki oleh pria dengan inisial LKH biasanya memiliki valuasi yang murah. LKH memang gemar menjalankan strategi investasi value investing yang mana dia membeli saham-saham dengan harga di bawah valuasi pasar.

Memperhatikan valuasi saham menjadi faktor utama dalam strategi investasinya. Tetapi mesti diingat, value investing tetap memiliki risiko meskipun lebih rendah karena harga beli saham yang murah.

Karena itu, LKH menyarankan agar investor tetap melakukan analisis terperinci dan hati-hati sebelum melakukan keputusan investasi.

  1. Bersabar Membaca Laporan Keuangan

Lo Kheng Hong pernah mengatakan bahwa banyak investor yang terlalu terburu-buru dalam membeli saham, seperti membeli kucing dalam karung, karena kurang sabar dan tidak memeriksa dengan teliti laporan keuangan perusahaan.

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement