MARKET NEWS

Beli Kapal Raksasa, Cakra Buana (CBRE) Ajukan Pinjaman Bank Rp200 Miliar

Tim IDXChannel 03/07/2023 11:58 WIB

PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) mengajukan fasilitas pembiayaan kepada bank senilai Rp200 miliar untuk membeli kapal kargo Mother Vessel.

Beli Kapal Raksasa, Cakra Buana (CBRE) Ajukan Pinjaman Bank Rp200 Miliar. (Foto: Dokumentasi)

IDXChannel – Emiten jasa angkutan laut PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) mengajukan fasilitas pembiayaan kepada bank senilai Rp200 miliar untuk membeli kapal kargo Mother Vessel.

Mengutip keterbukaan informasi, CBRE memberikan jaminan harta kekayaan perseroan untuk rencana pembelian secara bertahap 1 sampai 3 unit kapal kargo Mother Vessel dengan jenis Supramax yang memiliki kapasitas angkut/muat sekitar 50.000 DWT per unit, dengan kisaran harga USD 17.500.000 per unit dari pihak ketiga yang bukan afiliasi perseroan.

Sebelumnya, para pemegang saham telah merestui transaksi material tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 28 Juni 2023.

Seperti disinggu di atas, nilai estimasi pinjaman dana dari perbankan adalah sekitar Rp200 miliar per unit kapal atau sekitar 70% dari total nilai harga kapal.

Berdasarkan laporan keuangan CBRE per 31 Desember 2022, jumlah ekuitas perseroan adalah sebesar Rp91,32 miliar.

Artinya, nilai total pinjaman tersebut di atas mencapai lebih dari 50% total ekuitas Perseroan, sehingga transaksi tersebut termasuk ke dalam kategori Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020.

Meskipun demikian, jelas manajemen, “mengingat fasilitas [pinjaman] merupakan transaksi pinjaman yang diterima langsung oleh Perseroan dari Kreditur yang merupakan pihak perbankan sebagaimana diatur dalam Pasal 11 huruf (b) POJK 17/2020, maka Perseroan tidak berkewajiban untuk menggunakan penilai.”

Lebih lanjut, untuk pembelian 1 sampai 3 unit kapal, sumber dana investasi akan dilakukan sebagai berikut:

  1. Dana Pinjaman sebesar 70% melalui fasilitas pembiayaan oleh Pihak Ketiga (Bank dan/atau Institusi Keuangan); dan
  2. Dana Perseroan (internal cash flow) sebesar 30%.

Adapun, waktu jatuh tempo terakhir sehubungan dengan fasilitas pembiayaan sekitar pada tahun ke 7 sejak tanggal penandatangan kredit dan/atau masa grace period.

Estimasi tingkat bunga komersial dari pemberi fasilitas adalah sekitar 9% sampai 11% per tahun.

Pihak CBRE juga menyebut, terdapat pemberian jaminan oleh Perseroan kepada kreditur apabila fasilitas disetujui.

Alasan dan pertimbangan direksi dan dewan komisaris perusahaan atas rencana transaksi material tersebut adalah perseroan melihat adanya prospek usaha yang signifikan lebih baik dalam hal pengoperasian Mother Vessel.

Selain itu, kata jajaran direksi dan komisaris, perseroan juga telah melaksanakan studi kelayakan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha pengoperasian kapal tersebut pada masa yang akan datang.

Adapun alasan lainnya adalah perseroan memandang hal-hal, mulai dari tingginya permintaan pasar atas kebutuhan penggunaan Mother Vessel (seiring perkembangan produksi tambang batubara dan/atau komoditas curah di indonesia).

Di samping itu, upaya pencapaian sasaran bisnis, di mana perusahaan pelayaran nasional hanya mampu menyerap 60%-70% kebutuhan pangsa pasar atas penggunaan Mother Vessel.

Kemudian, pembelian kapal anyar berguna untuk memperkuat armada yang dibutuhkan perseroan dalam melaksanakan pekerjaan di masa yang akan datang.

Tidak hanya itu, transaksi material tersebut berpotensi membuat perseroan juga dapat membukukan hasil pendapatan yang lebih optimal dengan adanya kontrak jangka panjang yang akan dimiliki.

“Pengaruh transaksi pada kondisi keuangan Perseroan adalah Perseroanmemerlukan fasilitas dari perbankan dan/atau institusi keuangan untuk  memenuhi pembayaran belanja modal (capital expenditure) atas pembelian kapal kargo Mother Vessel, berdasarkan penelaahan yang dilakukan Perseroan tidak terdapat dampak material terhadap kondisi keuangan Perseroan atas penerimaan fasilitas ini,” jelas manajemen CBRE.

Direksi dan Dewan Komisaris juga menyatakan, perseroan atas rencana transaksi material tersebut belum melakukan pengikatan transaksi jual beli kapal dengan pihak manapun sampai dengan surat ini diterbitkan.

“Perseroan saat ini dalam tahap menjalin komunikasi dengan pihak broker kapal guna penentuan target kapal yang akan dilakukan pembelian,” imbuh pihak CBRE. (ADF)

SHARE