Berdiri Sejak 1918, Intip Berikut Sejarah Saham TFCO
TFCO berdiri sejak 1918, dan mulanya adalah perusahaan tekstil Jepang yang hanya memproduksi benang rayon.
IDXChannel—Sejarah saham TFCO, atau PT Tifico Fiber Indonesia Tbk, dimulai saat perusahaan didirikan pada 25 Oktober 1973. Mulanya perusahaan berdiri dengan nama PT Teijin Indonesia Fiber Corporation.
Teijin merupakan singkatan dari Teikoku Jinzo-Kenshi Kaisha, sebuah perusahaan tekstil Jepang yang berdiri pada 1918, dan mulanya memproduksi benang rayon saja, sebelum akhirnya Teijin mendapatkan lisensi untuk memproduksi serat polyester dan perseroan terbatas dengan nama tersebut berdiri.
TFCO mulai resmi beroperasi tiga tahun setelah pendiriannya, yakni pada 1 Juli 1976. Head office dan pabrik perusahaan berada di Tangerang, Banten. TFCO merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil.
Dari laman resmi perseroan, TFCO menghasilkan produk polyester chip, polyester filament yarn, dan polyester staple fiber. Ketiganya memiliki jenis-jenis produk turunan dan seluruhnya telah bersertifikat ISO TUV dan lolos ketentuan minimum TKDN.
Produk tekstil yang dibuat TFCO diekspor ke beberapa pasar luar negeri, namun perseroan juga memperdagangkan produknya di pasar dalam negeri. Beberapa wilayah tujuan ekspor TFCO adalah Australia, Amerika Serikat, dan Eropa.
TFCO mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam untuk melakukan Initial Public Offering sebanyak 1.100.000 saham dengan nilai Rp1.000/saham, dengan harga penawaran Rp7.250/saham.
Saham-saham itu dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 26 Februari 1980. Hingga saat ini, struktur kepemilikan saham TFCO adalah 33% dipegang masyarakat, 33,08% dipegang oleh pengendali yakni PT Prospect Motor, 31,60% dipegang oleh pengendali kedua yakni Pioneer Atrium Holding Ltd., 17,38% dipegang oleh PT Hermawan Sentral Investama, dan 16,79% dipegang oleh PT Wiratama Karya Sejati.
Laporan Keuangan TFCO
Hingga September 2022, TFCO membukukan total pendapatan sebanyak USD57,34 juta, dengan pendapatan operasional USD2,81 juta, dan laba bersih setelah pajak USD1,66 juta. Pada akhir semester I/2022, laba bersih TFCO menurun lantaran harga bahan baku naik.
Pada perdagangan di bursa pada 28/12, harga saham TFCO ditutup seharga Rp650/saham. (NKK)