MARKET NEWS

Berkshire Milik Warren Buffet Catatkan Penurunan Saham di Kuartal II-2025

Kunthi Fahmar Sandy 03/08/2025 13:02 WIB

Berkshire juga melaporkan penurunan laba operasional kuartalan sebesar 4 persen karena premi asuransi yang menurun.

Berkshire Milik Warren Buffet Catatkan Penurunan Saham di Kuartal II-2025 (FOTO:Dok Laman Investing)

IDXChannel - Berkshire Hathaway (NYSE:BRKa) milik Warren Buffett pada hari Sabtu mengumumkan penurunan nilai sahamnya di Kraft Heinz (NASDAQ:KHC) sebesar USD3,76 miliar pada kuartal II-2025.

Dilansir dari laman Investing Minggu (3/8/2025), Berkshire juga melaporkan penurunan laba operasional kuartalan sebesar 4 persen karena premi asuransi yang menurun. Penurunan nilai dan keuntungan yang lebih rendah dari saham biasa menyebabkan penurunan laba bersih keseluruhan sebesar 59 persen.

Konglomerat Buffett mengisyaratkan tetap berhati-hati terhadap valuasi pasar, di tengah ketidakpastian tarif dan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Berkshire melaporkan kepemilikan saham tunai senilai USD344,1 miliar yang mendekati rekor, dan menjual lebih banyak saham daripada yang dibeli selama 11 kuartal berturut-turut.  Hingga pertengahan Juli, Berkshire belum membeli kembali sahamnya sendiri sejak Mei 2024.

Buffett, 94, telah memimpin Berkshire yang berbasis di Omaha, Nebraska, sejak 1965, meskipun ia berencana untuk mengundurkan diri pada akhir tahun.

"Investor mulai gelisah dan ingin mencari aktivitas, tetapi tidak ada yang terjadi," kata Kyle Sanders, seorang analis di Edward Jones. Buffett jelas memandang pasar terlalu tinggi, dan akan menunggu dan melihat hasilnya.

Ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan, termasuk tarif telah menjadi hambatan karena keterlambatan pesanan pengiriman. Sehingga menyebabkan penurunan pendapatan di sebagian besar bisnis konsumen Berkshire.

Jazwares, yang memproduksi mainan mewah Squishmallows yang populer, mengalami penurunan pendapatan sebesar 38,5 persen pada paruh pertama tahun ini.

Para analis menilai hasil keseluruhan kurang memuaskan. "Berkshire dan perekonomian sedang berada di titik kritis," kata Cathy Seifert, analis CFRA Research. "Saya rasa pasar tidak akan menerima kombinasi hasil yang biasa-biasa saja, kurangnya pembelian kembali saham, dan kinerja saham Berkshire yang buruk baru-baru ini di tengah transisi manajemen," ujarnya.

Adapun laba operasional Kraft Heinz kuartal kedua turun menjadi USD11,16 miliar, atau sekitar USD7.760 per saham Kelas A, dari USD11,6 miliar pada tahun sebelumnya. Hasil tersebut mencakup kerugian mata uang asing sebesar USD877 juta akibat melemahnya dolar AS.

Laba bersih, termasuk keuntungan dan kerugian dari saham seperti Apple (NASDAQ:AAPL) dan American Express (NYSE:AXP), turun menjadi USD12,37 miliar dari USD30,35 miliar. Pendapatan turun 1 persen menjadi USD92,52 miliar.

Buffett memandang keuntungan dan kerugian investasi yang belum terealisasi, termasuk pada saham-saham yang tidak direncanakan untuk dijual oleh Berkshire, seringkali tidak berarti bagi pemahaman perusahaannya.

Penurunan nilai saham Kraft Heinz sebesar USD3,76 miliar setelah pajak untuk 27,4 lersen saham Berkshire di Kraft Heinz, setara dengan USD5 miliar sebelum pajak, menyusul pengumuman perusahaan makanan yang sedang kesulitan tersebut bahwa mereka akan mempertimbangkan alternatif strategis, yang dapat mencakup pemecahan saham.

Berkshire sebelumnya mencatatkan Kraft Heinz di atas nilai pasar, tetapi mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi dan lainnya, serta rencana jangka panjangnya untuk tetap menjadi investor, membuat kesenjangan tersebut tidak bersifat sementara.

Penurunan nilai ini merupakan yang kedua bagi Berkshire untuk Kraft Heinz, setelah penurunan nilai sebesar USD3 miliar pada tahun 2019.

Buffett mengakui pada saat itu bahwa Berkshire membayar terlalu mahal dalam merger Kraft Foods dan H.J. Heinz pada tahun 2015, salah satu kesalahan investasi terbesarnya.

Kraft Heinz telah terpuruk karena semakin banyak pembeli yang memilih alternatif yang lebih sehat dan merek dagang pribadi. Sekitar 200 mereknya termasuk Oscar Mayer, Kool-Aid, Velveeta, dan Jell-O.

Berkshire juga memiliki investasi besar lainnya, sahamnya sebesar 28,1 persen di Occidental Petroleum (NYSE:OXY) senilai USD5,3 miliar di atas nilai wajar, tetapi melaporkan tidak perlunya penurunan nilai.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE