MARKET NEWS

Blibli Ternyata Berinvestasi Juga di Saham GoTo, Ini Besarannya

Aldo Fernando - Riset 18/10/2022 16:23 WIB

Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli bakal manggung di bursa pada awal November mendatang.

Blibli Ternyata Berinvestasi Juga di Saham GoTo, Ini Besarannya. (Foto: CEO Blibli Kusumo Martanto)

IDXChannel – Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli bakal manggung di bursa pada awal November mendatang. Blibli ternyata turut berinvestasi di emiten jasa ride-hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Menurut prospektus penawaran saham perdana (IPO) perusahaan, perusahaan yang akan menggunakan kode saham 'BELI' ini sudah sejak empat tahun silam masuk ke GOTO.

Tepatnya pada 7 Maret 2018, mengutip catatan laporan keuangan perusahaan per 30 Juni 2022, Blibli melakukan penyetoran modal di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (sebelumnya menaungi Gojek)--yang sekarang berganti menjadi GoTo—sebesar Rp1,37 triliun.

Adapun, catatan tersebut menyebutkan, investasi di GoTo menggunakan pembukukan nilai wajar.

“Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, nilai investasi saham [market value] di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mendekati Rp282 (Rupiah penuh) per lembar saham, sehingga nilai investasi Perusahaan di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. mendekati Rp2.681.111 [satuan jutaan rupiah, Rp2,68 triliun],” jelas manajemen Blibli dalam catatan laporan keuangan perusahaan per 30 Juni 2022, dikutip IDXChannel, Selasa (18/10).

Dengan nilai perolehan Rp1,37 triliun tersebut, Blibli memiliki persentase kepemilikan 0,83 persen di GoTo. Sedangkan, akumulasi keuntungan nilai wajar yang belum direalisasi diakui pada penghasilan komprehensif mencapai Rp2,31 triliun.

Apabila nilai perolehan digabungkan dengan akumulasi keuntungan nilai wajar tersebut, total investasi Blibli pada saham GoTo mencapai Rp3,68 triliun per akhir Juni 2022.

Selain di GoTo, Blibli juga memiliki investasi pada saham PT Polinasi Iddea Investama senilai Rp467,36 miliar dan PT Rekan Usaha Mikro Anda senilai Rp14,27 miliar.

Tidak hanya lewat perseroan, Blibli juga berinvestasi di sejumlah perusahaan lewat anak usahanya Global Distribution Niaga Pte. Ltd, seperti Dwi Cermat PTe Ltd (Cermati Group) dan Dekoruma Pte. Ltd.

Tebar Jaring Investasi

Secara umum, Grup Blibli juga memiliki investasi dalam bisnis teknologi dan media (termasuk Halodoc, Kumparan, Grab, IDN Media, Kaskus, 88rising and Getplus), hotel dan real estate (termasuk Padma Hotel, Grand Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta dan Hotel Resinda Karawang), serta bisnis industrial dan pertanian (termasuk BMJ, HPI-Agro, PT Agra Bareksa, dan Ecogreen Oleochemicals).

Selanjutnya, Grup Perseroan memiliki hubungan asosiasi dengan tiga merek rokok terkemuka dan merek produk FMCG di Indonesia (termasuk Djarum Super, Global Dairi Alami, Prima Top Boga, Savoria dan Sumber Kopi Prima).

Grup Perseroan juga memiliki oranisasi nonprofit seperti Djarum Foundation, dan merupakan sponsor utama dalam olahraga seperti badminton dan sepakbola.

“Dengan dukungan dari Grup Perseroan, platform gaya hidup dan OTA Perseroan - tiket.com, telah menjadi perusahaan afiliasi sejak 2017 dan anak perusahaan Perseroan di bidang barang kebutuhan sehari-hari - Ranch Market - diakuisisi pada bulan September 2021,” jelas Blibli dalam prospektus.

Dikendalikan Grup Djarum

Sejak berdiri pada tahun 2011 lalu, Blibli didirikan oleh beberapa pendiri atau foundernya yakni Kusumo Martanto, Lisa Widodo, Hendry, Lay Ridwan Gautomo, dan Martin Hartono (anak dari Robert Budi Hartono).

Keterlibatan keluarga Hartono, pemilik dari Grup Djarum pada perusahaan ini juga terlihat dari dukungan GDP venture yang merupakan perusahaan pendanaan dan pengembangan ekosistem digital di bawah naungan PT Djarum.

Adapun salah satu pendirinya, Kusumo Martanto dahulunya dipinang oleh Grup Djarum pada tahun 2009 untuk membantu PT Global Digital Prima yang menaungi PT Global Digital Niaga dengan Blibli sebagai produknya.

Sebelum IPO, PT Global Investama Andalan mengendalikan 98,46 persen, sedangkan foundernya Kusumo Martanto memegang 0,04 persen saham.

Sementara founder lainnya yang turut memegang saham Blibli yakni Honky Harjo (0,03 persen), Lisa Widodo (0,0029 persen), Hendry (0,002 persen), dan Andy Utomo (0,001 persen).

Selain itu, pemilik Grup Djarum yaitu Budi Hartono dan Bambang Hartono juga merupakan penerima manfaat akhir atau utlimate beneficial ownership (UBO) dari Blibli.

Kekuatan Ekosistem Perusahaan

Berada di bawah naungan Grup Djarum, keterlibatan konglomerasi turut berpengaruh bagi kekuatan ekosistem perusahaan. Adapun grup ini memiliki hubungan asosiasi dengan tiga merek rokok terkemuka termasuk Djarum Super.

Selain itu, Blibli juga mempunyai organisasi nonprofit yang merupakan sponsor utama dalam olahraga badminton yakni Djarum Foundation.

Blibli juga terafiliasi dengan emiten perbankan terbesar di Indonesia yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Tanah Air.

Melansir prospektus perusahaan, kemitraan Blibli dengan BBCA untuk menunjang metode pembayaran, peluncuran kartu kredit dengan Blibli.com, hingga layanan bank digital oleh anak perusahaan yakni Blu.

Selain BBCA, Blibli juga terafiliasi dengan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sebagai perusahaan yang memiliki afiliasi komunikasi dengan perusahaan.

TOWR merupakan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang mengoperasikan lebih dari 28 ribu menara telekomunikasi di Indonesia melalui anak usahanya yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesiadan PT Solusi Tunas Pratama Tbk.

Tak hanya itu, konglomerasi Grup Djarum juga mengakuisisi salah satu start up pemesanan tiket online di Tanah Air yaitu tiket.com di tahun 2017. Sementara sebanyak 99,99 persen saham tiket.com dikendalikan langsung oleh Blibli.

Selain mengakuisisi tiket.com, Blibli juga mengakuisisi perusahaan ritel untuk memperkuat ekspansi bisnis. Adapun perusahaan ritel tersebut adalah Ranch Market, yang sahamnya diakuisisi sebesar 51 persen pada 30 September 2021.

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI) per 30 September 2022, Blibli melalui PT Global Digital Niaga  menguasai 70,6 persen PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) yang merupakan perusahaan yang menanungi Ranch Market.

Sumber: Paparan publik Blibli, Selasa (18/10/2022)

Blibli juga memiliki afiliasi dengan perusahaan di bidang fintech, yakni Cermat Pte. Ltd. (Cermati) yang merupakan perusahaan teknologi keuangan terkemuka asal Singapura.

Perusahaan tersebut juga mengoperasikan kelompok usaha perusahaan fintech dengan layanan beragam dari financial marketplace, Buy Now Pay Later, dan asuransi. Dengan afiliasi di Cermati, perusahaan menyediakan asuransi serta produk PayLater untuk Blibli.com dan tiket.com.

Soal IPO Blibli

Blibli resmi melakukan penawaran awal (bookbuilding) 17 hingga 24 Oktober 2022. Sedangkan perusahaan ini akan melakukan pencatatan nama dengan kode saham ‘BELI’ pada 7 Nobember 2022 mendatang.

Sementara saham yang akan dilepas sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham dengan nominal Rp250/saham.

Selama masa bookbuilding, Blibli akan menawarkan sahamnya dengan harga penawaran Rp410-560/saham. Dengan demikian, dana segar yang bakal diraup Blibli setelah IPO mencapai Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun.

Setelah melaksanakan IPO, kepemilikan saham Blibli dikendalikan oleh PT Global Investama Andalan dengan kepemilikan sebesar 83,3 persen saham. Semetara masyarakat akan memegang 15 persen saham perusahaan.

Selain itu, sisanya, saham Blibli akan dipegang oleh pemilik saham individu seperti Kusumo Martanto, Lisa Widodo, Honky Harjo, Andy Utomo, dan Hendry, dengan akumulasi sebesar 1,2 persen saham.

Mengutip e-IPO, didirikan tahun 2011, Blibli merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi lewat konektivitas digital. Perseroan mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka.

Selain itu, Blibli juga berkolaborasi dengan lebih dari 27.000 toko yang melayani fitur Blibli InStore dan Click & Collect, serta didukung oleh infrastruktur rantai pasok, termasuk jaringan pergudangan dan logistik yang dikembangkan secara nasional dan meningkatkan layanan pengiriman langsung lewat layanan Blibli Express Services (BES), dan berbagai mitra logistik pihak ketiga.  (ADF)

SHARE