MARKET NEWS

BNPB Sebut 51 Bencana Melanda Sepekan, Banjir Masih Mendominasi  

Binti Mufarida 10/07/2024 07:06 WIB

Kejadian banjir masih mendominasi meski saat ini telah masuk musim kemarau.

BNPB Sebut 51 Bencana Melanda Sepekan, Banjir Masih Mendominasi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 51 kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Indonesia sepekan terakhir di awal Juli 2024. 

Kejadian banjir masih mendominasi meski saat ini telah masuk musim kemarau.“Jadi mungkin kita bisa lihat, di Minggu ini ada 51 kali kejadian bencana. Ini sebenarnya cukup naik ya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Selasa (9/7/2024).

Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan bahwa kejadian bencana dalam sepekan terakhir berdampak signifikan apalagi masih berada di musim kemarau. Pasalnya, dalam empat Minggu terakhir bencana di Indonesia tidak lebih dari 30 kali kejadian.

“Kalau di periode transisi, musim transisi atau musim kemarau ini jumlah kejadian bencana yang dilaporkan ke BNPB, dalam artian jumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan, itu biasanya, dalam 4 minggu terakhir kita tidak pernah lebih dari 30 kejadian, ini 51 kejadian,” ujar Aam.

Aam mengatakan bahwa kejadian banjir tetap mendominasi meskipun hampir 50% kawasan Indonesia menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah berada di musim kemarau. “Kita menuju puncak kemarau sebenarnya Juli Agustus tapi banjir masih mendominasi," tuturnya.

“Ini sekali lagi kita sampaikan bahwa kalau untuk negara kita di khatulistiwa, meski pada puncak kemarau bukan berarti kita tidak ada banjir. Meski pada puncak musim hujan, bukan berarti kita tidak punya kebakaran hutan. Jadi dua bencana hidrometeorologi yang sebenarnya bertolak belakang dari sisi penyebab, itu selalu ada di setiap periode. Jadi tetap kita harus waspada seperti yang Minggu ini kita lihat meskipun kita sudah masuk di periode kemarau, bencana yang mendominasi di Minggu ini tetap bencana banjir,” ujar Aam.

Aam mengatakan bahwa BMKG pun menyampaikan bahwa saat ini dampak La Nina sudah mulai dirasakan. Sehingga, masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. 

“Kalau 2023 kita terpengaruh oleh El Nino, fase kering, sekarang mulai dari Juni, BMKG sudah menyampaikan daerah-daerah yang mungkin berpotensi mengalami kenaikan intensitas hujan. Sudah mulai berasa nih belakangan hari ini juga sering hujan," tuturnya.

“Jadi kita harapkan masyarakat tetap waspada meskipun kita ada pada periode kemarau,” ujar dia.

(SAN)

SHARE