Bobot Dikurangi, DSSA Hormati Keputusan MSCI
Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) mengurangi separuh bobot saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dalam indeks.
IDXChannel - Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) mengurangi separuh bobot saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dalam indeks. Pengumuman penyedia indeks global tersebut menekan harga saham emiten milik Sinar Mas Group itu.
MSCI tetap memasukkan DSSA dalam MSCI Standard Global Index dalam review Agustus 2025. Kendati demikian, penyesuaian (adjustment) Foreign Inclusion Factor (FIF) dilakukanterhadap DSSA sebesar 0,5 sehingga potensi arus dana masuk (inflow) akan berkurang setengah dari perkiraan awal.
"Perseroan menghormati keputusan MSCI atas kebijakan yang telah ditetapkan, yaitu penetapan adjustment factor sebesar 0,5," kata Corporate Secretary DSSA, Susan Chandra lewat keterbukaan informasi, Jumat (22/8/2025).
Saham DSSA sebelumnya berpotensi memperoleh inflow sekitar USD688 juta seiring masuknya saham tersebut ke dalam indeks MSCI. Namun, penyesuaian FIF membuat potensi inflow akan berkurang menjadi USD344 juta.
Penyesuaian tersebut terkait dengan likuiditas DSSA, dalam hal ini saham publik atau free float. Perseroan menegaskan, data pemegang saham dan laporan kepemilikan selama ini disampaikan secara berkala kepada otoritas pasar modal.
Susan memastikan, perseroan tetap berkomitmen dalam memastikan penyampaian data free float dilakukan secara transparan dan terbaru. Per 31 Juli, saham free float mencapai 20,4 persen atau setara 1,57 miliar saham.
Adapun sisa saham DSSA dikuasai PT Sinar Mas Tunggal sebanyak 4,61 miliar saham (59,9 persen) dan saham treasuri 1,52 miliar saham (19,7 persen).
Saham DSSA anjlok setelah pengumuman MSCI tersebut. Pada perdagangan kemarin, harganya turun 13 persen ke Rp80.225. Sementara hingga siang ini, sahamnya terkoreksi 1,99 persen ke Rp78.625.
Pada perdagangan kemarin, nilai transaksi harian saham DSSA mencapai Rp1,29 triliun. Hingga penutupan sesi I hari ini, transaksi tercatat Rp200 miliar dengan 25 ribu lot saham diperjualbelikan. Antrean bid tercatat 25 ribu lot sementara offer 17 ribu lot.
(Rahmat Fiansyah)