MARKET NEWS

Bos Garuda (GIAA) Optimistis Kinerja Kuartal IV Makin Moncer

Cahya Puteri Abdi Rabbi 10/10/2022 09:21 WIB

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) optimistis kinerja usaha pada pada kuartal IV tumbuh positif.

Bos Garuda (GIAA) Optimistis Kinerja Kuartal IV Makin Moncer (FOTO: MNC Media)

IDXChannel -PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) optimistis kinerja usaha pada pada kuartal IV tumbuh positif. Hal ini tercermin melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada semester pertama tahun ini, yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD3,76 miliar. 

Selain itu, optimisme tersebut juga ditunjang oleh peluang peningkatan permintaan atau demand masyarakat pada periode peak season akhir tahun, serta realisasi aksi korporasi melalui optimalisasi alat produksi, yang ditunjang oleh percepatan program restorasi armada.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa, sejalan dengan telah dirampungkannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui putusan homologasi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, maskapai pelat merah ini tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis dalam memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan.

“Di antaranya melalui kesiapan implementasi rights issue, sebagai bagian dari tindak lanjut persetujuan proposal perdamaian PKPU dan rencana penambahan struktur permodalan melalui penyertaan modal negara dari pemerintah,” kata Irfan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (10/10/2022).

Irfan menjelaskan, outlook kinerja usaha perseroan yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, tercermin melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada semester pertama tahun ini, yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD3,76 miliar. 

Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10%, serta diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian tersebut turut dikontribusi dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU yang dicatatkan pada laba buku perseroan.

“Sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95% kreditur, perolehan pendapatan restrukturisasi dikarenakan adanya skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang,” ungkap Irfan.

Adapun, kinerja operasional GIAA secara grup mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59% atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang. 

Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda Indonesia (mainbrand) yang pada Semester 1 yang mencapai 2.177.034 penumpang, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.910.475 penumpang. Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional yang meningkat 285% dengan total 218.734 penumpang.

“Kami optimistis kinerja usaha secara konsisten dapat terus menunjukan pertumbuhan positif pada kuartal IV mendatang, khususnya dengan melihat demand penumpang yang terus kami optimalkan, melalui akselerasi program restorasi armada untuk memaksimalkan tingkat keterisian jelang periode peak season libur akhir tahun ini," ungkap Irfan.

Irfan memaparkan, tingkat permintaan penumpang pada kuartal IV 2022, hingga saat ini menunjukan proyeksi pertumbuhan menjanjikan, di mana dari total ketersediaan kursi pada keseluruhan periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi untuk periode Oktober sampai dengan Desember, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV—2022 berkisar di angka 84 persen. 

Melalui pelaksanaan restorasi armada yang dioptimalkan khususnya di akhir tahun 2022 ini, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 119 armada, yang terdiri dari 61 armada yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 58 armada dari Citilink. 

Langkah akselerasi restorasi armada juga diselaraskan dengan upaya simplifikasi jenis armada yang dioperasikan Garuda Indonesia, di antaranya melalui percepatan pengembalian secara bertahap salah satunya untuk armada Bombardier CRJ-1000 yang diproyeksikan akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. (RRD)

SHARE