BREN Cetak Laba Rp2,17 Triliun Ditopang Pendapatan Panas Bumi
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencetak laba bersih USD132 juta atau setara Rp2,17 triliun (kurs Rp16.500 per USD) hingga kuartal III-2025.
IDXChannel - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencetak laba bersih USD132 juta atau setara Rp2,17 triliun (kurs Rp16.500 per USD) hingga kuartal III-2025.
"Portofolio panas bumi kami terus menunjukkan kinerja yang kuat dan konsisten, ditopang oleh kinerja operasional yang unggul serta kontribusi berkelanjutan dari Unit Binary Salak," kata CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (31/10/2025).
Perseroan mencatat pendapatan konsolidasian sebesar USD457 juta atau setara Rp7,54 triliun, meningkat 3,6 persen secara tahunan, didukung oleh produksi listrik yang stabil dari aset panas bumi serta peningkatan kinerja pembangkit angin.
EBITDA meningkat 5,7 persen secara tahunan menjadi USD399 juta, dengan margin EBITDA meningkat menjadi 87,1 persen dari 85,4 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara operasional, proyek retrofit Salak telah berhasil diselesaikan pada kuartal III-2025, sehingga menambah kapasitas baru sebesar 7,7 MW, lebih tinggi dari perkiraan awal.
Hendra Soetjipto mengungkapkan, jika digabungkan dengan Unit Binary Salak yang telah beroperasi sejak Februari 2025, total kapasitas terpasang bruto pembangkit panas bumi yang dioperasikan Perseroan mencapai 910,3 MW, meningkat 24,3 MW dibandingkan kuartal III 2024 atau naik 2,7 persen secara tahunan (YoY).
Selain itu, proyek retrofit Wayang Windu berjalan sesuai jadwal dan ditargetkan selesai pada akhir 2025, yang akan menambah kapasitas sebesar 18,4 MW.
Perseroan juga telah memulai pengeboran eksplorasi di prospek Hamiding, yang menandai fase berikutnya dari strategi ekspansi jangka panjang panas bumi.
Ke depan, Barito Renewables akan terus berfokus pada proyek Salak Unit 7 dan Wayang Windu Unit 3 yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada akhir 2026, menuju kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 2,3 GW pada 2032.
"Perseroan akan terus fokus mempercepat ekspansi kapasitas dan memperkuat posisi kepemimpinan kami dalam transisi energi terbarukan di Indonesia," tutur dia.
Per 30 September 2025, total aset BREN meningkat menjadi USD3,84 miliar dan total liabilitas menurun 2,7 persen menjadi USD2,97 miliar.
(DESI ANGRIANI)