Bukit Uluwatu (BUVA) Raih Restu Rights Issue 4,8 Miliar Saham
BUVA akan menerbitkan sebanyak 4,6 miliar saham biasa dari rencana sebelumnya sebanyak 3,6 miliar saham.
IDXChannel - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mengantongi izin penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
BUVA akan menerbitkan sebanyak 4,6 miliar saham biasa dari rencana sebelumnya sebanyak 3,6 miliar saham.
Jumlah penerbitan saham baru itu maksimum 23,31 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
"Pemegang saham menyetujui rencana penerbitan 4,8 miliar saham baru dengan nominal Rp50 per saham melalui HMETD," tulis manajemen BUVA dalam ringkasan risalah RUPSLB di keterbukaan informasi BEI, Kamis (24/7/2025).
Apabila pemegang saham BUVA tidak melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu yang dimiliki olehnya HMETD, maka kepemilikan pemegang saham tersebut akan terkena dilusi dengan persentase maksimum sebesar 18,90 persen
Adapun hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha, belanja modal, termasuk rencana akuisisi serta melunasi utang anak usaha.
"HMETD dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan sehingga memberikan tambahan dana untuk mendukung kinerja perseroan," tutur manajemen.
Aksi penambahan modal ini mendongkrak saham BUVA 20,91 persen ke harga Rp133 pada Jumat (25/7/2025). Dalam sepekan, saham BUVA naik signifikan 24,30 persen dan terbang 79,73 persen dalam satu bulan.
Sebelumnya, BUVA mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 50 persen saham PT Vasanta Indo Properti di PT Bukit Savana Raya senilai Rp112,27 miliar, sebagai bagian dari ekspansinya ke Labuan Bajo pada 5 Februari 2024.
BUVA juga mengonversi utang anak usahanya, PT Bukit Lagoi Villa (BLV) sebesar Rp339,917 juta dengan menerbitkan 333.917 saham baru pada 31 Desember 2024. Langkah ini meningkatkan kepemilikan BUVA di BLV dari 99,79 persen menjadi 99,94 persen.
(DESI ANGRIANI)