BUMN Endus Keganjilan Laporan Keuangan Waskita Karya, Saham WSKT Masih Disuspensi
Kementerian BUMN: Salah satu isu tata kelola keuangan dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) adalah laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
IDXChannel - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN mengatakan, salah satu isu tata kelola keuangan dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) adalah laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
Dikutip dari Buletin IDX 2nd Session Closing Market, Selasa (6/6/2023), pihak Kementerian BUMN sedang melakukan investigasi mengenai laporan tersebut.
Sementara itu, dikutip dari laporan keuangan tahunan 2022, Waskita Karya mengestimasikan rugi bersih mencapai Rp1,79 triliun di 2023. Rugi tersebut meningkat 7,44% dari rugi tahun berjalan sebesar Rp1,67 triliun di sepanjang tahun 2022.
Sejumlah komponen yang memengaruhi hal tersebut diantaranya beban keuangan yang mencapai Rp3,32 triliun. Namun, Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp20,54 triliun atau naik 34,27% secara tahunan.
Dalam pemulihan kinerja keuangan, Waskita telah menyiapkan beberapa strategi dalam rangka kerja transformasi bisnis. Di antaranya adalah Waskita berupaya unggul sebagai kontraktor EPC pada infrastruktur air dengan memanfaatkan aset dan keterampilan untuk menangkap pangsa pasar.
Selain itu, Waskita akan membangun jejak pada bidang logam dan pertambangan dengan menargetkan proyek pabrik pengolahan hilir.
Saat ini, saham WSKT masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham WSKT berada di posisi Rp202 per 6 Juni 2023.
Untuk indikator saham WSKT, price to earning ratio (PER) -3,88x, price sales ratio (PSR) 0,53x, price book value (PBVR) 0,67x, price cash flow ratio (PCFR) -3,11x.
(YNA)