Bursa Asia Bergerak Beragam Jelang Akhir Pekan, Cek Sentimennya
Bursa Asia bergerak beragam pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (5/7/2024).
IDXChannel - Bursa Asia bergerak beragam pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (5/7/2024).
Saham-saham di Australia, China dan Hong Kong melemah, sementara bursa Jepang, Korea Selatan menguat.
Pada pukul 09.08 WIB, indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 0,21 persen di level 41.000. Indeks Shanghai Composite turun 0,77 persen di level 2.934,68.
Lebih lanjut, indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,93 persen di level 2.851,22 dan indeks ASX 200 Australia melemah tipis 0,02 persen di level 7.830. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,37 persen di level 7.246 pada pukul 09.13 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,34 persen ke level 7.220,88.
Indeks Shanghai Composite China turun dengan saham-saham daratan tetap berada di bawah tekanan jual yang besar karena investor menunggu sinyal dukungan kebijakan lebih lanjut dari pemerintah.
Perhatian kini beralih ke data inflasi China yang akan dirilis minggu depan untuk mengukur kesehatan negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Selain itu, pasar menantikan Sidang Pleno Ketiga mendatang yang dijadwalkan selama empat hari mulai tanggal 15 Juli, di mana Komite Sentral akan menetapkan jalur pertumbuhan jangka panjang China yang akan mencakup tujuan pengembangan ekonomi dan teknologi untuk dekade berikutnya.
Di lain pihak, indeks acuan KOSPI Korea Selatan mencapai level tertinggi sejak Januari 2022, didorong oleh perkembangan optimistis dari indeks kelas berat Samsung Electronics.
Raksasa teknologi ini memperkirakan peningkatan pendapatan kuartal kedua yang signifikan, sehingga mendorong kenaikan sahamnya sebesar 1,2 persen. Sementara itu, LG Electronics, raksasa peralatan rumah tangga terkemuka, juga naik 4,2 persen menjelang panduan pendapatan kuartal kedua hari ini.
Dalam berita ekonomi, Korea Selatan mencatat surplus transaksi berjalan sebesar USD8,92 miliar pada Mei, yang merupakan level tertinggi dalam hampir tiga tahun.
Investor sekarang menantikan pertemuan kebijakan moneter Bank of Korea yang dijadwalkan pada pekan depan.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun sedikit dari level tertinggi sepanjang masa karena investor menjadi berhati-hati menjelang laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) dan perkembangan politik di negeri paman Sam.
Investor juga mencerna data yang menunjukkan pengeluaran pribadi di Jepang secara tak terduga menurun pada Mei yang merupakan pukulan bagi bank sentral dalam mewujudkan kenaikan upah dan harga.
Sementara itu, yen menguat setelah jatuh ke posisi terendah baru dalam 38 tahun awal pekan ini karena adanya risiko intervensi.
Penurunan signifikan terlihat dari indeks kelas berat seperti Disco Corp (-1,6 persen), Toyota Motor (-1,1 persen), Advantest (-1,2 persen), Kawasaki Kisen (-0,9 persen) dan Hitachi (-0,9 persen). Indeks acuan berada di jalur untuk naik sekitar 3 persen pada minggu ini.
Data terbaru menunjukkan kontraksi mengejutkan di AS dalam aktivitas jasa dan angka lapangan kerja swasta yang mengecewakan yang mendukung kemungkinan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell juga mengatakan pihaknya telah membuat kemajuan signifikan dalam hal inflasi tetapi membutuhkan lebih banyak kepercayaan diri sebelum memangkas suku bunga. (ADF)