Bursa Asia Dibuka Mixed: Nikkei Drop, Hang Seng Menanjak
Bursa saham Asia dibuka variatif pada perdagangan Kamis (8/12/2022) dipicu kekhawatiran resesi yang meningkat.
IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka variatif pada perdagangan Kamis (8/12/2022) setelah wall street turun dan pasar treasury memicu kekhawatiran resesi yang meningkat.
Indeks Nikkei Jepang terpantau melemah 0,27% atau 65,71 poin 27.622,30, dan Indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 0,80% atau 150,23 poin ke 18.965,05.
Sementara Indeks Shanghai China terkoreksi 0,11% atau 3,60 ke 3.196,02 dan Indeks Strait Times Singapura naik 0,34% ke 3.225,95.
Mengutip Bloomberg, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun di Australia turun 5 basis poin menjadi 3,31%. Sementara di AS, imbal hasil obligasi tenor serupa merosot 11 basis poin menjadi 3,42%. Kondisi ini menandakan peningkatan prediksi penurunan ekonomi.
Penurunan imbal hasil obligasi AS tersebut mencapai ekstrem dalam empat dekade. Sementara imbal hasil 30 tahun merosot ke level terendah sejak September.
Mata uang Asia naik terhadap greenback yang lebih lemah pada hari Rabu (7/12), di mana dolar AS menghentikan reli dua hari.
Cathie Wood dari Ark Investment Management mengatakan, pasar obligasi nampaknya menunjukkan bahwa Federal Reserve membuat kesalahan serius dengan kebijakan moneternya. Deflasi adalah risiko yang jauh lebih besar daripada inflasi, seperti dalam cuitannya.
Imbal hasil Treasury turun tajam pada awal perdagangan AS setelah pertumbuhan biaya tenaga kerja direvisi turun. Hal ini memperkuat pernyataan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin membangkitkan kecemasan geopolitik baru dengan mengatakan risiko perang nuklir meningkat. Pernyataan tersebut juga membatasi aset berisiko.
Pasar saham diprediksi masih menghadapi lebih banyak kendala. Sedangkan dari komoditas minyak, harga minyak turun untuk hari keempat pada perdagangan Rabu waktu setempat, di mana West Texas Intermediate (WTI) mendekati USD72 per barel dan Brent turun ke level terendah dalam sekitar satu tahun.
Pasar berbalik lebih rendah di tengah tanda-tanda pelonggaran kendala pasokan bahan bakar AS dan karena sentimen risk-off.
(FAY)