MARKET NEWS

Bursa Asia Kompak Menguat usai Rilis Data Inflasi AS

TIM RISET IDX CHANNEL 15/08/2024 09:51 WIB

Bursa saham Asia kompak naik signifikan di awal perdagangan Kamis (15/8/2024) seiring penurunan dolar dan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS).

Bursa Asia Kompak Menguat usai Rilis Data Inflasi AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia kompak naik signifikan di awal perdagangan Kamis (15/8/2024) seiring penurunan dolar dan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) setelah rilis data inflasi konsumen yang moderat.

Menurut data pasar, pukul 09.38 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,01 persen, Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,59 persen, Shanghai Composite terapresiasi 1,21 persen.

Kemudian, indeks Straits Times Singapura meningkat 0,72 persen, KOSPI Korea Selatan bertambah 0,88 persen, dan ASX 200 menguat 0,43 persen.

Futures (Kontrak berjangka) S&P 500 AS menunjukkan kenaikan 0,1 persen setelah indeks utama menghijau 0,4 persen pada Rabu, didukung oleh kenaikan indeks harga konsumen (IHK) yang paling lambat dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

Dolar AS melemah setelah terkoreksi pada malam sebelumnya ke level terendah terhadap euro sejak akhir tahun lalu.

Imbal hasil Treasury 10-tahun sedikit naik menjadi 3,84 persen pada jam perdagangan Asia, setelah turun hingga 3,811 persen pada hari Rabu.

Para trader tetap yakin bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada 18 September untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun, tetapi terpecah pendapat mengenai apakah pembuat kebijakan akan memilih pemangkasan besar sebesar 50 basis poin.

Meskipun inflasi melambat, tanda-tanda bahwa inflasi mungkin tetap tinggi mengurangi spekulasi pemangkasan besar menjadi 37,5 persen dari sekitar 50 persen sehari sebelumnya.

Ujian makroekonomi besar akan berlangsung pada Kamis ini dengan dirilisnya data penjualan ritel AS.

"Jika kita melihat angka penjualan ritel kontrol yang negatif, kemungkinan besar akan memicu alarm, mengingat kekhawatiran pasar baru-baru ini tentang resesi di AS," kata Tony Sycamore, analis pasar di IG, dikutip Reuters, Kamis (15/8). (Aldo Fernando)

SHARE