MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat, Disokong Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed

TIM RISET IDX CHANNEL 04/09/2025 10:00 WIB

Bursa saham Asia bergerak naik pada awal perdagangan Kamis (4/9/2025).

Bursa Asia Menguat, Disokong Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak naik pada awal perdagangan Kamis (4/9/2025).

Kenaikan ini seiring komentar bernada dovish dari pejabat Federal Reserve (The Fed) menenangkan kekhawatiran investor di tengah meningkatnya keresahan terkait prospek pertumbuhan global dan aksi jual di pasar obligasi.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,5 persen, menyusul kenaikan tipis Wall Street pada perdagangan sebelumnya. Saham Australia (ASX 200) naik 0,79 persen, pulih dari pelemahan harian terbesar sejak April, sementara indeks Nikkei 225 dibuka menguat 1,40 persen.

Kemudian, KOSPI Index meningkat 0,63 persen dan STI Singapura terapresiasi 0,20 persen.

Berbeda dengan tren kawasan, bursa saham China justru dibuka melemah. Indeks Shanghai Composite turun 1,87 persen dan menuju penurunan tiga hari beruntun setelah Bloomberg News melaporkan regulator keuangan tengah menyiapkan langkah pengetatan untuk mendinginkan pasar.

Pasar keuangan memulai September dengan nada suram, diwarnai aksi jual obligasi tenor panjang yang menekan kepercayaan investor menjelang rilis data penting tenaga kerja non-pertanian (NFP) AS pada Jumat.

Lelang obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun yang digelar hari ini akan menjadi ujian minat investor global terhadap surat utang jangka sangat panjang.

Meski tekanan jual di pasar obligasi sempat mereda semalam, kekhawatiran atas kondisi fiskal di negara besar seperti Jepang, Inggris, dan AS tetap membuat imbal hasil tenor panjang bertahan dekat level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Sentimen investor mendapat dorongan setelah sejumlah pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller, menyatakan dukungan untuk pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

Selain itu, kandidat pilihan Presiden Donald Trump untuk mengisi kursi kosong di Dewan Gubernur The Fed, Stephen Miran, mengatakan ia akan menjaga independensi bank sentral.

Futures indeks saham AS naik 0,1 persen seiring optimisme investor terhadap sinyal dovish The Fed yang mendorong aksi beli pada saham-saham yang sempat tertekan.

“Kita sempat melihat satu-dua hari pelemahan, tapi pembeli kembali masuk memanfaatkan penurunan harga,” ujar analis pasar IG di Sydney, Tony Sycamore, dikutip Reuters.

“Banyak yang melihat pelemahan di September ini sebagai peluang beli, apalagi pertumbuhan ekonomi masih tangguh. Ini latar belakang yang baik untuk saham,” imbuh Sycamore.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan ini juga didukung data lowongan kerja yang lebih lemah dari perkiraan dalam laporan JOLTS pada Rabu. Sementara itu, laporan Beige Book The Fed menggambarkan kondisi ekonomi AS yang campuran. Analis ING menyebut laporan itu cukup suram dan sarat dengan peringatan soal dampak tarif terhadap harga.

Saat ini pelaku pasar memperkirakan probabilitas 96,6 persen The Fed memangkas suku bunga pada pertemuan September, menurut alat FedWatch milik CME Group.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik menjadi 4,2129 persen dibanding penutupan Rabu di 4,211 persen.

Sementara itu, imbal hasil tenor dua tahun yang sensitif terhadap ekspektasi suku bunga The Fed menyentuh 3,6166 persen, naik tipis dari 3,612 persen di penutupan sebelumnya. (Aldo Fernando)

>
SHARE