MARKET NEWS

Bursa Asia Menguat Ikuti Jejak Wall Street, Pasar Masih Hadapi Ketidakpastian Perang Dagang

TIM RISET IDX CHANNEL 04/06/2025 09:43 WIB

Bursa saham Asia naik pada Rabu (4/6/2025). Para trader bersiap menghadapi kenaikan tarif Amerika Serikat (AS) atas baja dan aluminium.

Bursa Asia Menguat Ikuti Jejak Wall Street, Pasar Masih Hadapi Ketidakpastian Perang Dagang. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia naik pada Rabu (4/6/2025). Para trader bersiap menghadapi kenaikan tarif Amerika Serikat (AS) atas baja dan aluminium, babak terbaru dari perang dagang yang telah mengguncang pasar sepanjang tahun ini.

Indeks Nikkei 225 melonjak 1,01 persen, sementara Topix yang lebih luas naik 0,60 persen, memutuskan tren penurunan tiga hari berturut-turut setelah penguatan Wall Street memicu optimisme investor.

Sentimen positif ini dipicu oleh reli sektor teknologi di AS, di mana Nvidia meroket hampir 3 persen dan kembali menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia, melampaui Microsoft.

Di Jepang, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda kembali menegaskan kesiapan bank sentral untuk menaikkan suku bunga jika proyeksi ekonomi dan inflasi terpenuhi, memperkuat ekspektasi adanya pergeseran kebijakan moneter yang lebih hati-hati.

Ia menyebut ekonomi Jepang masih berada pada jalur pemulihan moderat, didukung oleh pendapatan perusahaan yang kuat dan sentimen bisnis yang solid, meski masih ada beberapa sektor yang lemah.

Shanghai Composite juga mendaki 0,26 persen, Hang Seng Hong Kong terkerek 0,49 persen, dan KOSPI Korea Selatan (Korsel) melambung 2,37 persen.

Mengutip Reuters, indeks saham dan mata uang Korsel melonjak setelah kemenangan calon presiden dari kubu liberal, Lee Jae-myung, yang meningkatkan harapan atas stimulus ekonomi cepat, reformasi pasar, dan pengurangan ketidakpastian kebijakan.

Indeks ASX 200 Australia juga terkerek 0,75 persen dan CSI 300 China daratan bertambah 0,37 persen.

Berbeda, STI Singapura melemah 0,19 persen.

Wall Street Menguat
Indeks saham utama AS alias Wall Street menguat pada Selasa, dengan Nvidia NVDA membantu mendorong sektor teknologi, sementara Dow Jones Industrial Average naik untuk hari keempat berturut-turut.

Nasdaq Composite menguat 0,8 persen ke 19.399 dan S&P 500 naik 0,6 persen ke 5.970,4, keduanya mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Dow Jones naik 0,5 persen ke 42.519,6.

Melansir dari MT Newswires, sebagian besar sektor ditutup di zona hijau, dipimpin oleh teknologi. Nvidia NVDA naik 2,8 persen, menjadi saham dengan performa terbaik di Dow.

Nvidia pada Selasa menjadi perusahaan paling bernilai di AS, mengungguli Microsoft MSFT, yang naik 0,2 persen.

Perubahan kebijakan perdagangan mulai menekan ekonomi AS, kata Gubernur Federal Reserve Lisa Cook pada Selasa, seraya memperingatkan bahwa tarif bisa menghambat upaya menurunkan inflasi.

Baik AS maupun China saling menuduh telah melanggar kesepakatan dagang awal yang disepakati bulan lalu. Dalam kesepakatan tersebut, kedua negara sepakat untuk menangguhkan sebagian besar tarif atas impor masing-masing selama 90 hari.

Presiden Donald Trump juga berjanji menggandakan tarif impor baja dan aluminium.

"Ekonomi AS masih berada di jalur yang kuat, tetapi ketidakpastian telah meningkat sejak awal tahun," ujar Cook dalam pidato di Council on Foreign Relations di New York. "Ada bukti bahwa perubahan kebijakan perdagangan mulai memengaruhi ekonomi."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS relatif stabil, dengan imbal hasil obligasi dua tahun naik satu basis poin menjadi 3,96 persen, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun nyaris tak berubah di 4,45 persen. (Aldo Fernando)

SHARE