MARKET NEWS

Buyung Poetra (HOKI) Catat Rugi Rp9,93 Miliar pada Semester I-2025

Dinar Fitra Maghiszha 25/07/2025 11:22 WIB

Laba per saham dasar (EPS) HOKI juga ikut terkoreksi menjadi minus Rp1,06 dari sebelumnya positif Rp1,73 per lembar saham.

Buyung Poetra (HOKI) Catat Rugi Rp9,93 Miliar pada Semester I-2025 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) membukukan rugi bersih sebesar Rp9,93 miliar pada semester I-2025. 

Kinerja tersebut berbalik arah dibanding periode yang sama tahun lalu saat perseroan mencetak laba bersih Rp15,29 miliar. 

Laba per saham dasar (EPS) HOKI juga ikut terkoreksi menjadi minus Rp1,06 dari sebelumnya positif Rp1,73 per lembar saham.

Penurunan kinerja terutama dipicu oleh anjloknya pendapatan perseroan. Hingga 30 Juni 2025, HOKI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp575,33 miliar, turun 22,7 persen dibanding Rp744,41 miliar pada Semester I 2024.

Pendapatan HOKI masih didominasi oleh bisnis utama di sektor beras, yang menyumbang Rp557,21 miliar atau sekitar 96,85 persen dari total penjualan.

Sementara itu, segmen energi berkontribusi sebesar Rp18,12 miliar, atau sekitar 3,15 persen terhadap total pendapatan hingga paruh pertama tahun ini, demikian menurut Keterbukaan Informasi yang diakses Jumat (25/7)

Beban operasional HOKI tercatat naik. Beban penjualan meningkat menjadi Rp23,52 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi mencapai Rp28,98 miliar. 

Total beban usaha sebesar Rp52,51 miliar, naik dari Rp47,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, laba bruto hanya sebesar Rp44,60 miliar, dengan margin laba bruto menyempit menjadi 7,75 persen dari sebelumnya 8,2 persen.

Di sisi neraca, total aset HOKI turun 22,98 persen menjadi Rp865,71 miliar per 30 Juni 2025 dari posisi akhir 2024 sebesar Rp1,12 triliun. 

Penurunan ini juga diikuti oleh liabilitas yang menyusut 50,31 persen menjadi Rp236,68 miliar, sedangkan ekuitas tercatat sedikit melemah ke Rp629,04 miliar.

Meski mencatatkan rugi bersih, HOKI menunjukkan perbaikan dari sisi likuiditas. Arus kas dari aktivitas operasi naik signifikan menjadi Rp227,79 miliar, atau tumbuh 75,92 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Arus kas dari aktivitas investasi berbalik positif menjadi Rp32,32 miliar, sedangkan kas pendanaan tercatat negatif Rp235,79 miliar, menyusul pembayaran utang bank.

Alhasil, kas dan setara kas di akhir periode menjadi minus Rp8,92 miliar, dibanding posisi positif Rp2,43 miliar pada akhir Juni tahun lalu.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE