Catat! Kino Indonesia (KINO) Akan Bagikan Dividen Rp32 per Saham
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Emiten barang konsumsi ini akan menebar dividen Rp 45,71 miliar.
IDXChannel - PT Kino Indonesia Tbk (KINO) akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Emiten barang konsumsi ini akan menebar dividen Rp45,71 miliar. Jumlah dividen ini setara dengan 40,22% dari laba tahun lalu. Kino akan membagikan dividen Rp32 per saham.
KINO telah membagikan dividen interim sebesar Rp20 per saham atau total Rp28,57 miliar pada 8 Desember 2020 lalu. Sehingga, KINO akan menebar dividen Rp17,14 miliar atau setara Rp12 per saham pada awal Juli.
Cum dividen KINO di pasar reguler dan pasar negosiasi tanggal 8 Juni 2021, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi tanggal 9 Juni 2021, cum dividen di pasar tunai tanggal 10 Juni 2021, ex dividen di pasar tunai tanggal 11 Juni 2021, recording date tanggal 10 Juni 2021, pembayaran dividen tanggal 2 Juli 2021.
Pembayaran dividen ini telah mengantongi persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan pada Jumat (28/5). Kino akan menyisihkan sisa laba tahun lalu sebagai laba ditahan.
Sebelumnya, KINO catatkan penurunan kinerja selama tiga bulan pertama kemarin. Tercatat laba bersih perusahaan turun 71,5%. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan KINO tercatat sebesar Rp964,26 miliar.
Realisasi tersebut turun 13,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,11 triliun.
Tercatat hanya segmen makanan yang mencatatkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp115,49 miliar atau tumbuh 9,75% YoY. Adapun segmen perawatan tubuh masih menjadi kontributor utama sebesar Rp455,35 miliar kendati mencatatkan penurunan 17,95% YoY.
Seiring turunnya pendapatan, beban pokok penjualan KINO turun menjadi Rp497,53 miliar dari kuartal I-2020 sebesar Rp557,33 miliar. Alhasil, selama tiga bulan pertama perusahaan mencatatkan laba kotor sebesar Rp466,73 miliar atau turun 16,01% YoY.
Beban penjualan perusahaan tercatat turun menjadi Rp311,92 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp372,38 miliar. Hanya saja, hal itu tak mampu menjaga bottom line perusahaan lantaran beban umum dan administrasi naik 19,78% menjadi Rp108,91 miliar dan beban bunga naik 75,76% menjadi Rp42,2 miliar. (TYO)