Ceruk Pasar Besar, Perusahaan Kosmetik Multinasional Didorong Investasi di RI
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak perusahaan kosmetik multinasional untuk berinvestasi di Indonesia.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, Indonesia memiliki peluang besar untuk pengembangan industri komesik dalam negeri. Itu karena konsumsi per kapita kosmetik di Tanah Air masih jauh lebih rendah dibanding negara kompetitor, seperti Thailand dan Malaysia.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak perusahaan kosmetik multinasional untuk berinvestasi di Indonesia.
“Saya senang mendengar angka-angka tersebut. Artinya, ini adalah potensi yang bisa diraih di Indonesia. Karenanya, saya meminta kepada multinational brands yang bergerak di industri kosmetik dan selama ini hanya melihat Indonesia sebagai pasar untuk mulai berinvestasi di sini,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Kamis (30/5).
Dari sekira Rp150 triliun Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan oleh Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, termasuk industri kosmetik, baru sekitar 30% berasal dari nilai tambah industri dalam negeri, sedangkan sebesar 70% masih dari luar negeri. Hal tersebut merupakan peluang besar untuk direbut oleh industri lokal.
Untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut, salah satu faktor penting yang perlu dilakukan adalah mendorong penggunaan bahan baku kosmetik yang berasal dari dalam negeri.
Saat ini, tren memadukan zat bahan alam (organic based cosmetics) dari minyak atsiri, tumbuhan herbal, dan rumput laut mendorong industri lokal berinovasi menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Selaras dengan tren tersebut, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara sumber bahan baku kosmetik natural dengan adanya 30 ribu jenis tanaman berkhasiat.
“Namun, baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan oleh industri. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri lokal untuk menciptakan keunikan dan daya saing baru produk kosmetik lokal,” jelas Agus.
Dia menambahkan, Kemenperin akan meramu solusi untuk menjawab isu terkait bahan baku kosmetik, salah satunya melalui rencana kolaborasi antara industri agro dengan industri kimia dan farmasi untuk percepatan penyediaan bahan baku lokal bagi industri kosmetik.
Dengan banyaknya jumlah penduduk muslim dan mulai diwajibkannya produk halal di Indonesia, industri kosmetik nasional harus mampu menambah produksi dan varian kosmetik halal.
"Tentunya kami berharap dapat memperkenalkan kosmetik halal Indonesia di pasar global, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat kosmetik halal dunia,” pungkas Agus.
(FAY)