Cetak Laba Rp1,48 T, Begini Lapkeu BSI di Semester I-2021
Sepanjang semester I-2021 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil mencatatkan kinerja positif dan tercermin baik dari pendapatan maupun laba bersih.
IDXChannel - Sepanjang semester I-2021 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil mencatatkan kinerja positif dan tercermin baik dari pendapatan maupun laba bersih yang naik signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan BRIS, yang dikutip pada Minggu (1/8/2021), adapun sepanjang semester I-2021 BRIS membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy). Sedangkan, pada semester I tahun lalu, BRIS mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun.
Kenaikan laba pada semester I tahun ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara year on year (yoy).
Dengan pertumbuhan laba yang signifikan, BRIS dapat meningkatkan rasio profitabilitas. Hal itu ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,69% per Juni 2020 menjadi 13,84% per Juni 2021. Adapun, untuk menjaga pertumbuhan ke depan, Hery mengatakan BRIS akan terus meningkatkan kapabilitas digital.
Sebab, volume transaksi kanal digital BRIS tumbuh signifikan sepanjang kuartal kedua 2021. Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BRIS sudah menembus Rp 95,13 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BRIS Mobile yang naik 83,56 % secara yoy. Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2021, volume transaksi di BRIS Mobile mencapai Rp 41,99 triliun.
Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82% secara yoy. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang menembus 2,5 juta pengguna. Sedangkan dari sisi bisnis, pada semester I-2021 BRIS telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp161,5 triliun. Jumlah tersebut naik sekitar 11,73% dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp144,5 triliun.
Pada paruh pertama tahun ini, BRIS pun tetap mampu menjaga kualitas pembiayaan yang positif. Terbukti dengan tren penurunan non performing financing (NPF) gross dari 3,23% pada semester I 2020 menjadi 3,11% pada enam bulan pertama tahun ini. Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BRIS juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 144,07% sampai semester I-2021.
Sedangkan dari sisi liabilitas, penghimpunan DPK BSI sampai semester I 2021 mencapai Rp216,36 triliun, naik 16,03% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp186,49 triliun. (SNP)