Cetak Laba Rp826 M Awal Tahun, Simak Sejarah Saham TBIG
Sejarah Saham TBIG (PT Tower Bersama Infrastructure Tbk) saat ini sangat menarik di bahas.
IDXChannel - Sejarah Saham TBIG (PT Tower Bersama Infrastructure Tbk) saat ini sangat menarik di bahas, karena emiten yang satu ini baru saja membukukan Laba bersih semester I 2022 sebesar Rp826,14 miliar, naik 24,58% dari Rp663,26 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Profil dan Sejarah Saham TBIG
Pemegang saham minimal 5% dari Tower Bersama Infrastructure Tbk, yaitu: PT Wahana Anugerah Sejahtera (Ketua) (29,15%) dan PT Provident Capital Indonesia (Ketua) (23,82%). Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) memiliki 99,84% saham PT Wahana Anugerah Sejahtera.
Sesuai dengan piagam perusahaan, ruang lingkup usaha TBIG antara lain meliputi kegiatan usaha di bidang jasa penunjang telekomunikasi, termasuk penyewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS), jasa konsultasi telekomunikasi, instalasi dan investasi atau investasi perusahaan lain. Bisnis utama Tower Bersama adalah berinvestasi atau berinvestasi pada anak perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang jasa penunjang telekomunikasi.
Pada tanggal 15 Oktober 2010, TBIG menerima permohonan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham TBIG sebanyak-banyaknya 551.111.000 saham dengan nilai nominal Rs.100. Melalui Bursa Efek Indonesia, dengan harga penawaran perdana sebesar Rp2.025 per saham. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2010.
Pada 2011 perusahaan mengakuisisi PT Mitrayasa Sarana Informasi, setahun kemudian 2.500 menara telekomunikasi dari PT Indosat Tbk, dan pada 2018 50,12% saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk dan 51% saham PT Visi Telekomunikasi mengakuisisi saham tersebut. Infrastructure Tbk. Pada tahun 2021, perusahaan menyelesaikan pembelian 3.000 menara telekomunikasi milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk.
Laporan Keuangan TBIG
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan laba bersih sebesar Rp826,14 miliar pada semester I 2022, meningkat 24,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp663,26 miliar. Hasil ini meningkatkan laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa induk perusahaan menjadi Rp 37,54 per saham dibandingkan level Rp 30,66 pada akhir Juni 2021. Informasi tersebut disajikan dalam laporan keuangan semester pertama 2022, beserta gambaran terbatas emiten menara telekomunikasi yang diunggah ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Secara spesifik, pendapatan TBIG meningkat 13,79% menjadi Rp3,303 triliun, didukung oleh peningkatan pendapatan sewa sebesar 82,8% dari PT Indosat Tbk menjadi Rp1,17 triliun. Demikian pula pendapatan sewa PT Telekomunikasi Selular meningkat 5,16% menjadi Rp 1,141 triliun.
Beban pokok penjualan naik 26,7% menjadi Rp924,08 miliar, sedangkan laba kotor naik 6,1% menjadi Rp2,379 triliun dan utang usaha turun 7,8% menjadi Rp29,52 triliun dibandingkan akhir tahun 2021. Sementara itu, saham naik 35,05% menjadi Rp 13,15 triliun. Aset perusahaan meningkat 1,9% menjadi Rs 42,6 triliun. (SNP)