Chandra Asri Buyback Global Bond Rp455,7 Miliar
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyelesaikan tender offer pembelian kembali (buyback) obligasi global (global bond) tahap awal sebesar USD32,55 juta.
IDXChannel - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyelesaikan tender offer pembelian kembali (buyback) obligasi global (global bond) tahap awal sebesar USD32,55 juta. Dengan buyback ini, jumlah obligasi global yang tersisa mencapai USD235,23 juta.
Mengutip keterangan resmi perseroan, Sabtu (22/5/2021), General Manager Legal dan Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Erri Dewi Riani menjelaskan, perseroan melakukan tender offer pembelian kembali obligasi global pada 19 Mei 2021. Pada periode itu, perseroan berhasil membeli pokok surat utang sebesar USD32,55 juta dari jumlah penyelesaian awal atas tender offer sebesar USD 33,4 juta.
"Setelah tender offer awal ini dilakukan, maka total kewajiban yang tersisa sebesar USD 235,23 juta," jelas Erri dalam keterangan tertulisnya.
Adapun tujuan dari buyback ini untuk mengoptimalkan dan mengelola kas internal perseroan. Selain itu, perseroan juga bisa mengelola profil utang dan struktur permodalan perusahaan.
Chandra Asri akan melakukan buyback obligasi global senilai USD 300 juta. Dalam rangka buyback itu, perseroan akan melakukan tender offer sejak 3 Mei hingga 14 Mei 2021 sebagai tenggat batas awal dan 28 Mei sebagai tenggat batas terakhir. Target dari nilai pokok tender offer ini adalah sampai maksimal USD75 juta.
Global bond yang akan dibeli kembali diterbitkan pada 2017 dan akan jatuh tempo pada 2024. Nilai pokok dari surat utang ini adalah USD 300 juta dan nilai outstanding sebesar USD 267,8 juta. Tingkat bunga dari surat utang ini adalah 4,95 persen.
Dari sisi likuiditas, Direktur Chandra Asri Suryandi menjelaskan, pihaknya memiliki likuiditas sebesar USD 1,1 miliar serta posisi kas dan setara kas mencapai USD 767 juta pada kuartal I-2021.
"Kami juga memiliki leverage yang lebih rendah dengan net debt to EBITDA sebesar 0,2 kali. Kami juga bisa mengurangi total utang menjadi USD 825 juta pada kuartal I-2021 dari posisi USD 885 juta pada kuartal I-2020," ungkapnya.
Pada periode yang sama, perseroan mencatat pendapatan bersih perseroan sebesar USD 598 juta, naik 25 persen dibandingkan kuartal I-2020 yang sebesar USD 477 juta. Pendapatan bersih yang diraih anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini secara otomatis menjadikan laba bersih perseroan mencapai USD 85 juta pada kuartal I-2021, jauh lebih baik dibandingkan kuartal I-2020 yang mencatat rugi bersih USD 17 juta. (RAMA)