MARKET NEWS

Closing Perdana Bursa Karbon Catat 27 Kali Transaksi

Dinar Fitra Maghiszha 26/09/2023 17:53 WIB

Lonceng bel penutupan perdagangan bursa karbon IDXCarbon berakhir pada Selasa (26/9/2023) pukul 15.00 WIB.

Closing Perdana Bursa Karbon Catat 27 Kali Transaksi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Lonceng bel penutupan perdagangan bursa karbon IDXCarbon berakhir pada Selasa (26/9/2023) pukul 15.00 WIB. Tercatat frekuensi transaksi mencapai 27 kali, dengan total volume unit karbon yang diperdagangkan mencapai 459.953 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e).

Harga unit karbon Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengalami peningkatan 10,36 persen di level Rp77.000 per unit karbon, dari harga pembukaan sebesar Rp69.600 per unit karbon. Ini merupakan unit karbon atas Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6

Baca Juga:

Ikut Transaksi Perdana Bursa Karbon, Begini Komentar Bank BRI (BBRI)

"Nilai transaksi (belum termasuk potongan fee) mencapai Rp29,20 miliar," kata Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik kepada wartawan pasar modal, Selasa (26/9/2023).

Mekanisme perdagangan yang paling dominan berada di pasar reguler, sebanyak 17 kali. Pasar negosiasi mencapai 3 kali, sedangkan lelang (auction) mencapai 7 kali.

Baca Juga:

Bursa Karbon Dinilai Jadi Angin Segar Alternatif Pembiayaan bagi Perusahaan

Dari sisi pengguna jasa karbon, BEI mencatat adanya 16 registered users. Pihak pembeli mencapai 15 pengguna jasa, sedangkan penjualnya 1 pengguna jasa.

Baca Juga:

Bursa Karbon Sudah Meluncur, Kapan Pajak Karbon Tepat Diterapkan?

Sebelumnya melalui keterangan tertulis, BEI mengungkap sejumlah pembeli perdana unit karbon. Mereka adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT BNI Sekuritas.

Kemudian, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga.

"IDXCarbon adalah sebuah milestone penting bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat. IDXCarbon berupaya untuk memberikan transparansi, keandalan, dan keamanan dalam perdagangan karbon," ujar Direktur Utama BEI selaku Penyelenggara Bursa Karbon Indonesia, Iman Rachman. (NIA)