Cut Loss: Definisi dan Tips Menghindarinya
Cut loss adalah salah satu strategi dalam investasi dan trading saham yang membantu mencegah agar Anda tidak mengalami kerugian lebih besar.
IDXChannel – Cut loss adalah salah satu strategi dalam investasi dan trading saham. Strategi ini memerlukan analisis dan pertimbangan yang matang agar dapat menekan kerugian investasi saham Anda.
Pasalnya, dalam sebuah investasi, ada banyak kemungkinan terjadi. Bisa saja, harga saham tiba-tiba mengalami tren menurun dan pergerakannya tidak sesuai harapan. Pada kondisi inilah, cut loss menjadi strategi yang perlu dipertimbangkan. Point terpenting dari strategi ini adalah menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss dan meminimalisasi kerugian yang terjadi.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai cut loss, definisi, dan tips menghindarinya, Anda perlu menyimak penjelasan IDXChannel berikut ini.
Definisi Cut Loss
Cut loss adalah salah satu upaya untuk mencegah Anda agar tidak mengalami kerugian lebih besar lagi. Biasanya, cut loss dilakukan ketika harga saham terus mengalami penurunan maupun ketika saham nyangkut.
Melansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) cut loss mengacu pada sebuah upaya untuk menghindari kerugian yang lebih besar dengan menjual saham di harga yang lebih rendah dibanding dengan harga beli.
Dalam sebuah investasi saham, akan selalu ada potensi kerugian yang dialami oleh investor. Oleh karena itu, sebagai investor Anda perlu menentukan batas cut loss saham dengan risiko kerugian yang masih bisa Anda tanggung.
Meski sebenarnya, Anda tetap mengalami kerugian tersebut. Namun, dengan adanya strategi ini, kerugian yang Anda alami tidak akan terlalu parah. Jika Anda membiarkan saja saham Anda yang anjlok dan terus merosot tanpa adanya cut loss, modal Anda tentu akan habis.
Bisa dikatakan bahwa cut loss merupakan strategi wajib yang harus dilakukan oleh seorang investor baik pemula maupun profesional untuk menyelamatkan modal ketika krisis finansial terjadi karena penurunan harga saham yang terus menerus. Inilah mengapa cut loss juga disebut sebagai protective stop strategy.
Waktu Terbaik untuk Cut Loss
Dalam melakukan strategi cut loss, investor dan trader harus mengetahui arah pergerakan saham. Anda perlu memperhatikan dengan seksama bagaimana arah pergerakannya apakah cenderung naik, turun, atau bergerak landau dalam kurun waktu tertentu.
Selain itu, bagi seorang investor, Anda juga perlu memperhatikan apakah emiten bersangkutan mengalami perubahan kinerja fundamental atau tidak. Anda bisa melakukan cut loss ketika ada berita buruk terkait perusahaan yang sahamnya Anda miliki, terutama jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi atau penurunan bahkan merosot tajam.
Tips Menghindari Cut Loss
Agar tidak sampai mengalami kerugian dan melakukan cut loss, Anda perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut.
1. Mengenali Potensi Penurunan Saham
Harga saham yang akan turun sebenarnya bisa Anda kenali. Dengan demikian, Anda bisa mengambil keputusan akan melakukan cut loss atau hold (menahan). Beberapa ciri saham yang akan turun adalah sebagai berikut.
- Penurunan harga saham biasanya diawali dengan meroketnya IHSG.
- Harga saham langsung naik pesat dalam waktu singkat. Kenaikan harga saham ini bahkan terjadi berkali-kali hingga mencapai titik resistensi saham (batas atas harga saham).
- Pergerakan harga saham terhenti dan tertahan di titik resistensinya.
- Setelah itu, harga saham mulai menurun dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.
2. Mengenali Saham Berkapitalisasi Kecil
Analis PT MNC Sekuritas, Aqil Triyadi, menilai bahwa investor harus berhati-hati dalam membidik saham emiten berkapitalisasi kecil karena rawan “digoreng” dan kenaikannya tidak menggambarkan fundamental perusahaan yang sebenarnya, tapi lebih ke rekayasa oleh penggerak pasar.
Saham small caps hanya dianjurkan bagi para trader dan tidak dianjurkan untuk investor jangka panjang. Meski demikian, para trader pun harus berhati-hati agar tidak terjebak di saham dengan kapitalisasi yang kecil tersebut.
Sekadar diketahui, saham kapitalisasi saham mid-cap stocks atau second-liner berada di antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun. Ada juga yang mematok di bawah Rp100 triliun. Sementara itu, saham small-cap stocks biasanya memiliki kapitalisasi di bawah Rp500 miliar.
Itulah penjelasan IDXChannel mengenai cut loss, definisi, dan tips menghindarinya yang bisa Anda jadikan referensi sebelum berinvestasi dan trading saham. Cut loss bisa menjadi strategi yang baik dalam meminimalisasi kerugian investasi Anda. Namun, jika masih ada peluang untuk rebound, Anda tidak usah terburu-buru untuk cut loss agar bisa mendapatkan keuntungan ketika harganya kembali naik.