Dampak Covid-19, Red Planet Holdings Divestasi Semua Sahamnya di PSKT
Red Planet Holdings (Indonesia) Limited mengumumkan divestasi semua sahamnya di PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT).
IDXChannel - Red Planet Holdings (Indonesia) Limited mengumumkan divestasi semua sahamnya di PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) sebesar 986.943.487 lembar saham atau 9,53 persen kepemilikannya.
CEO Red Planet Hotels Tim Hansing mengatakan langkah ini adalah sebagai bagian dari strategi perusahaan menghadapi dampak pandemi Covid-19.
"Red Planet Hotels, selama pandemi global yang disebabkan oleh Covid-19, menemukan dirinya dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan perlu menilai kembali kepentingan strategisnya sebagai perusahaan yang berkembang di kawasan," kata Tim dalam siaran resminya, dikutip Sabtu (12/2/2022).
Tim menilai bahwa reorganisasi perusahaan di Indonesia telah disepakati, terutama untuk mengurangi eksposur dalam kepemilikan kelas aset real estat di semua portfolionya.
"Akibatnya kita melepaskan kepemilikan kami di PT. Red Planet Indonesia Tbk, dengan tetap mempertahankan Perjanjian Waralaba dengan perusahaan," jelasnya.
Menurutnya, strategi divestasi ini lebih sesuai dengan tipikal struktur perusahaan industri perhotelan internasional. "Saya percaya ini memberi perusahaan kejelasan yang dibutuhkan," pungkasnya.
Seperti diketahui, PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) adalah bagian dari Red Planet Hotels grup regional, yang merupakan emiten sektor perhotelan di bidang hotel bujet dengan tujuh hotel tersebar di seluruh Indonesia.
Sebelumnya perseroan dikenal sebagai PT Pusako Tarinka Tbk. Perusahaan lalu mengganti namanya menjadi PT Red Planet Indonesia Tbk pada tanggal 22 Mei 2014.
Didirikan pada tahun 2010, Red Planet adalah pengembang, pemilik dan pengelola 22 hotel, yaitu sembilan di Filipina, tujuh di Indonesia, empat di Thailand dan dua di Jepang dengan dengan jumlah kamar sebanyak 3,461 kamar.
Setelah Red Planet Hotels cabut, maka pemilik saham PSKT di atas 5 persen per 9 Februari 2022, terdiri dari PT Crio Indonesia sebesar 994.207.500 atau 9,60%. Kemudian, PT Basis Utama Prima, bertambah dari 31,23% menjadi 40,77% atay sebanyak 4.219.825.598 lembar saham, dan Moh A R P Mangkunirat sebesar 29,77% atau 3.081.081.078 lembar saham. (TIA)