MARKET NEWS

Dana Asing Serbu Pasar, IHSG Menuju 8.000 Jelang Hari Kemerdekaan

Desi Angriani 14/08/2025 07:28 WIB

Rekor baru bisa tercapai tepat pada momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Dana Asing Serbu Pasar, IHSG Menuju 8.000 Jelang Hari Kemerdekaan (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,3 persen ke level 7.892,9 pada perdagangan Rabu (13/8/2025) kemarin, didorong derasnya aliran dana asing senilai Rp1,5 triliun. 

Lonjakan ini memperpanjang tren net foreign inflow menjadi tiga hari beruntun sejak awal pekan, termasuk rekor harian Rp2,2 triliun pada Selasa (12/8/2025) tertinggi sejak 14 Mei 2025.

Kembalinya minat investor global auto mengerek harga saham-saham blue chip. Tercatat, BBRI melonjak 10,3 persen, BMRI 4,3 persen, BBCA 7,5 persen, BBNI 7,4 persen, ASII 5,2 persen, dan TLKM melesat 14,3 persen sejak awal pekan.

Kenaikan ini beriringan dengan lonjakan saham grup konglomerasi pasca-pengumuman MSCI pada Jumat (8/8/2025) pekan lalu yang memasukkan DSSA dan CUAN ke indeks MSCI Indonesia Global Standard.

Pergerakan IHSG kini kian dekat dengan level psikologis 8.000 seiring dengan optimistisme Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman yang mengatakan, rekor baru bisa tercapai tepat pada momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Menurut riset Stockbit, sentimen positif tak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari pasar global. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menguat setelah data tenaga kerja AS melemah dan inflasi AS sesuai ekspektasi. 

Probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September 2025 kini mencapai 96,2 persen, sementara peluang pemangkasan minimal 50 basis poin hingga akhir tahun berada di 93,7 persen.

Obligasi menguat, Rupiah perkasa

Aliran dana asing juga telah lebih dulu masuk ke pasar obligasi negara. Yield obligasi tenor 10 tahun turun ke 6,406 persen atau turun 0,175 poin persentase sejak awal bulan. Di sisi lain, nilai tukar rupiah menguat ke Rp16.195 per USD mencatat apresiasi 1,8 persen sepanjang Agustus.

Stockbit menilai, keberlanjutan arus modal asing ke pasar modal Indonesia akan sangat bergantung pada perbaikan fundamental ekonomi domestik. Dalam jangka pendek, perhatian investor akan tertuju pada potensi percepatan belanja pemerintah pada semester II-2025.

"Kami menilai bahwa keberlanjutan foreign inflow ke depan salah satunya akan bergantung pada perbaikan fundamental ekonomi Indonesia," tulis Stockbit dalam risetnya, Rabu (13/8/2025).

Dari sisi global, investor perlu memantau dampak kebijakan tarif AS yang mulai berlaku Agustus 2025, mengingat potensi pengaruhnya terhadap inflasi dan arah kebijakan suku bunga The Fed.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE