MARKET NEWS

Danantara Ungkap Strategi Investasi Jangka Panjang, Siap Masuk Pasar Saham Global

Iqbal Dwi Purnama 28/11/2025 16:46 WIB

Danantara Indonesia memastikan tidak hanya akan berinvestasi di pasar domestik, tetapi juga mulai membidik peluang di pasar saham global. 

Danantara Ungkap Strategi Investasi Jangka Panjang, Siap Masuk Pasar Saham Global. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Danantara Indonesia memastikan tidak hanya akan berinvestasi di pasar domestik, tetapi juga mulai membidik peluang di pasar saham global

Managing Director Treasury Danantara Indonesia, Ali Setiawan, menegaskan langkah ekspansi ini sejalan dengan praktik umum sovereign wealth fund (SWF) dunia dalam mengelola portofolio secara optimal.

Ali menjelaskan bahwa untuk instrumen saham, pihaknya tidak akan sembarangan memilih emiten. Danantara, kata dia, akan menggunakan sejumlah indikator fundamental untuk memastikan kualitas portofolio. 

"Kalau di saham, kita tidak akan ke saham-saham gorengan. Kita pasti melakukan assessment, melihat return on equity, price to earnings ratio, dividend yield, market cap, dan juga likuiditasnya," ujar Ali di Jakarta dalam media briefing di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Dia menambahkan kebutuhan diversifikasi risiko menjadi salah satu alasan utama Danantara masuk ke pasar luar negeri. Dengan pengelolaan dana jangka panjang, portofolio perlu memiliki keseimbangan antara imbal hasil dan tingkat risiko atau risk-adjusted return yang kompetitif.

"Memang kalau bicara diversifikasi risiko dan mencari risk-adjusted return yang bagus, mau tidak mau kita perlu porsi investasi di luar negeri. Ini sama seperti SWF di seluruh dunia," kata Ali.

Menurutnya, ketika dana kelolaan SWF semakin besar, mereka tidak bisa hanya terpaku pada instrumen domestik. 

"Kalau dia terlalu gemuk di dalam negeri, mau tidak mau harus masuk ke pasar modal luar. Itu praktik yang wajar dan sehat secara portofolio," tuturnya.

Langkah ini, kata Ali, sekaligus menjadi sinyal Danantara sedang menyiapkan strategi investasi jangka panjang yang lebih komprehensif, termasuk memperluas eksposur ke instrumen global yang memiliki likuiditas tinggi dan rekam jejak kuat.

Dia menambahkan penempatan dana ke pasar saham ini merupakan strategi untuk memperkuat likuiditas di samping mencari keuntungan dari hasil investasi. Sebab, investasi di pasar saham dinilai jauh lebih likuid ketimbang proyek-proyek strategis yang punya imbal hasil jangka panjang. 

"Kalau misalnya kita diberikan uang untuk dikelola, dan uang itu bukan uang personal tapi uang negara, apakah semua langsung kita masukkan ke proyek yang 100 persen pasti ada risikonya? Pasti tidak. Harus ada porsi yang disimpan untuk cadangan, aman dan likuid," kata Ali.

(NIA DEVIYANA)

SHARE