MARKET NEWS

Daya Beli Membaik, Emiten Sektor FMCG dan Ritel Masih Prospektif di 2026

Dinar Fitra Maghiszha 04/12/2025 11:56 WIB

Prospek emiten sektor barang konsumsi cepat saji (FMCG) dan ritel diperkirakan membaik pada 2026 seiring meningkatnya daya beli masyarakat.

Daya Beli Membaik, Emiten Sektor FMCG dan Ritel Masih Prospektif di 2026 (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Prospek emiten sektor barang konsumsi cepat saji (FMCG) dan ritel diperkirakan membaik pada 2026 seiring meningkatnya daya beli masyarakat.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai, konsumen RI berada kondisi yang lebih baik, merujuk indeks keyakinan konsumen yang berada di zona optimistis selama 48 bulan berturut-turut.

"Memasuki tahun fiskal 2026, konsumen Indonesia berada dalam posisi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya dalam Market Outlook 2026, Kamis (4/12/2025).

Peningkatan pendapatan riil di berbagai sektor padat karya, ujar analis, menjadi faktor pendorong permintaan rumah tangga, sehingga berimbas terhadap peningkatan daya beli.

Tak hanya itu, ruang pelonggaran kebijakan moneter terutama BI Rate yang lebih rendah dapat mendorong konsumsi.

"Prospek penurunan suku bunga pada 2025–2026 dapat menjadi katalis tambahan bagi permintaan konsumen, asalkan inflasi dan nilai tukar bergerak stabil," ujarnya.

Di sisi produsen, tekanan biaya bahan baku disebut mulai mereda. Mirae menyampaikan bahwa stabilisasi harga komoditas impor, seperti vegetable oils, dairy products, dan wheat, memberikan ruang pemulihan margin.

Pemulihan permintaan tercermin dari kinerja emiten sepanjang sembilan bulan. Data Mirate menunjukkan sejumlah perusahaan FMCG dan ritel mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif, termasuk CMRY, MAPI, AMRT, MYOR, MIDI, dan ACES.

Sektor ritel modern juga memperoleh dukungan dari perluasan jaringan distribusi. Laporan tersebut mencatat peningkatan produktivitas gerai dan penetrasi pasar yang lebih dalam di luar Jawa.

Perbaikan distribusi ini disebut berperan dalam memperkuat aliran barang ke konsumen di berbagai wilayah.
 
Selain itu, permintaan di berbagai kategori seperti makanan, minuman, dairy, hingga home-care dinilai mengalami perbaikan volume penjualan. Peningkatan ini didorong oleh distribusi yang lebih efisien di jalur general trade maupun modern trade.

"Daya beli yang lebih kuat, potensi penurunan suku bunga, stabilisasi nilai tukar, dan beban produksi yang moderat menempatkan sektor konsumen paling menarik menuju 2026," tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE