Dear Investor, Simak Prospek Emiten Asuransi 2022
Prospek emiten asuransi 2022 diyakini akan terus membaik. Hal itu terlihat dari membaiknya laporan keuangan emiten asuransi awal tahun ini.
IDXChannel - Prospek emiten asuransi 2022 diyakini akan terus membaik. Hal itu terlihat dari membaiknya laporan keuangan emiten asuransi awal tahun ini. Beberapa emiten asuransi telah melaporkan pertumbuhan pendapatan.
Berdasarkan kinerja 10 emiten asuransi terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar per akhir Desember 2021, terdapat empat saham asuransi yang masih berkinerja baik sejak awal tahun (ytd), diantaranya PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) yang naik 28,91% ytd , PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) naik 4,93% ytd, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) naik 7,30%, dan Asuransi Ramayana naik 0,89%.
Sebelumnya, di sektor pembiayaan non bank atau IKNB, sektor asuransi berhasil menghimpun premi pada November 2021 sebesar Rp26,1 triliun dengan premi asuransi jiwa sebesar Rp16,3 triliun, serta asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp9,8 triliun.
Dari sisi permodalan, lembaga jasa keuangan juga mencatat permodalan yang semakin membaik. Industri perbankan mencatatkan peningkatan CAR menjadi 25,62% atau lebih tinggi. Industri asuransi jiwa dan asuransi secara umum mencatat RBC berkelanjutan sebesar 589,5% dan 322,9%, jauh lebih tinggi dari ambang batas 120%. Demikian pula rasio utang perusahaan keuangan yang tercatat 1,91 kali juga jauh lebih rendah dari batas maksimal 10 kali.
Prospek Emiten Asuransi 2022
Dikutip berbagai sumber, adapun bberapa emiten asuransi yang mencatatkan kenaikan laba di awal tahun 2022, diantaranya:
1. PT Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) yang mencatatkan kenaikan laba 51,36% yoy jadi Rp 55,4 miliar
2. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) yang naik 298,8% yoy jadi Rp 6,96 miliar,
3. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) dengan kenaikan 56,5% yoy jadi Rp 1,8 miliar.
4. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) dengan kenaikan laba sekitar 12,43% yoy menjadi Rp 2,26 miliar.
5. PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) yang mengalami kenaikan sekitar 13,7% yoy dan labanya senilai Rp 31,1 miliar. (SNP)