Debut Perdana di BEI, Saham Dunia Virtual (AREA) Tancap Gas 20 Persen
PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) resmi listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (1/4/2024).
IDXChannel - PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) resmi listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (1/4/2024). Dalam debut perdananya, saham emiten data center itu langsung tancap gas.
Berdasarkan data RTI Business, tepat pukul 09.00 WIB, saham AREA dibuka menguat ke level 152 pada perdagangan awal pekan ini. Hingga dua menit berselang, saham AREA sudah melonjak 20,61 persen ke level 158.
Nilai transaksi perdagangan saham AREA mencapai Rp6,78 miliar dengan volume 44,32 juta saham dan frekuensi sebanyak 6.509 kali.
Perseroan menjadi emiten ke-19 yang tercatat di Bursa pada 2024. Dalam IPO-nya, perseroan menetapkan harga penawaran umum atau offering sebesar Rp131 per saham. Perseroan menawarkan 510 juta saham atau 20,08% dari total modal ditempatkan dan disetor, sehingga berpotensi meraup dana segar sebesar Rp66,81 miliar.
Perihal penggunaan dana, sebesar 64,17% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Secara rinci, sekitar 50% akan digunakan sebagai belanja modal untuk fitting out Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Di mana, fitting out yang dimaksud adalah untuk melakukan instalasi infrastruktur penunjang, baik peralatan maupun perangkat di Data Hall 2 dan Data Hall 3 yang masih kosong agar dapat beroperasi dan melayani jasa colocation.
Kemudian, sekitar 25% akan digunakan sebagai belanja modal untuk penambahan kapasitas kelistrikan Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis. Serta sekitar 25% lainnya akan digunakan sebagai belanja modal untuk penambahan kapasitas pendinginan Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Sedangkan, sebesar 35,83% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum.
Dengan rincian, sekitar 50,24% akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan peralatan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing), dan 49,76% lainnya akan digunakan sebagai modal kerja untuk perawatan gedung.
(FAY)