MARKET NEWS

Defisit RAPBN 2021 Jadi Rp179 Triliun, Penerbitan Utang Jadi Andalan

Shifa Nurhaliza 29/07/2020 08:30 WIB

Pemerintah kini berencana mencari utang baru tahun depan untuk biaya penambahan defisit dalam RAPBN 2021.

Defisit RAPBN 2021 Jadi Rp179 Triliun, Penerbitan Utang Jadi Andalan. (Foto: Ist)

IDXChannel - Belum usai memenuhi target penerbitan utang tahun ini, Pemerintah kini berencana mencari utang baru tahun depan untuk biaya penambahan defisit dalam RAPBN 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan penerbitan utang masih menjadi andalan untuk memenuhi pembiayaan sepanjang 2021.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan bahwa defisit RAPBN Tahun 2021 akan dinaikan dari target semula. Dalam kesepakatan sementara sebelumnya, DPR dan Pemerintah sepakat bahwa defisit APBN akan berada di angka 4,17% terhadap PDB.

“Usai rapat kabinet hari ini, defisit RAPBN 2021 di naikan menjadi 5,2%, atau naik sekitar Rp179 triliun,” ungkap Jokowi.

Dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pemerintah saat ini masih akan mengandalkan mekanisme penerbitan utang dalam memenuhi pembiayaan APBN tahun depan.

“Kementerian Keuangan akan melihat komposisi penerbitan utang yang tepat, dan akan menggunakan penerbitan SBN domestik maupun global, sebagai sumber pembiayaan. Selain utang, mekanisme pembiayaan melalui Bank Indonesia juga akan tetap di lanjutkan,” jelas Sri Mulyani kepada Video Jurnalist (VJ) IDX Channel, Raharjo Padmo, Selasa (28/7/2020).

Ditambahkan Menkeu, mekanisme pembiayaan melalui BI terutama dalam Stand By Buyer pembelian SBN di pasar perdana, “nantinya akan sesuai dengan surat keputusan bersama pertama antara BI dan Kemenkeu,” tandasnya. (*)

SHARE