Deretan Investor Individu Tersukses di Indonesia, Ada Favoritmu?
Tak banyak investor individu di Indonesia yang berhasil meraih keuntungan besar dengan berinvestasi saham.
IDXChannel - Tak banyak investor individu di Indonesia yang berhasil meraih keuntungan besar dengan berinvestasi saham.
Sebab dibutuhkan waktu, ketekunan serta berbekal strategi dan analisis yang mendalam. Pengalaman jatuh bangun ini terbukti berhasil melahirkan investor tersukses maupun terkaya dengan bermain saham.
Wajar jika banyak investor individu pemula yang ikut tertarik untuk berinvestasi demi menghasilkan keuntungan.
Berikut deretan investor individu Indonesia yang paling sukses dan bisa dijadikan inspirasi dirangkum IDX Channel, Rabu (30/8/2023).
1. Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong merupakan salah satu investor ritel tersukses dan paling populer di pasar modal Indonesia. Pria yang sering disebut-sebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia ini berhasil memiliki total saham senilai Rp2,5 triliun.
Tak heran, jika investor ulung ini memiliki saham di atas 5% di beberapa emiten kakap Tanah Air. Bahkan ia juga gemar mengoleksi saham di emiten-emiten lainnya dengan kepemilikan kecil.
Sebelum sukses berinvestasi, Lo Kheng Hong berasal dari keluarga kurang mampu. Dulunya ia bekerja sebagai pegawai bank selama 17 tahun.
Ia pun memutuskan resign karena ingin fokus berinvestasi di pasar modal. Sahamnya yang paling menguntungkan saat itu berasal dari MBAI, PNLF, dan RIGS. Bahkan kini, kekayaannya dari berinvestasi saham terus bertambah meski dalam keadaan tidur.
2. Hartono Bersaudara
Robert dan Budi Hartono dikenal sebagai orang paling tajir di Indonesia. Keduanya merupakan anak dari pendiri Djarum, Oei Wie Gwan.
Miliarder yang meraup kekayaan dari pabrik tembakau ketiga terbesar di dunia ini juga mendulang sukses dengan berinvestasi saham.
Ia mampu membuat Group Djarum yang dipimpinnya melebarkan sayap ke banyak sektor seperti perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia.
Salah satunya dengan memiliki separuh dari saham BBCA dan kepemilikan yang jumbo pada RANC dan TOWR. Kekayaan Hartono Bersaudara ini ditaksir mencapai Rp600 triliun atau USD37,3 miliar.
3. Djoko Susanto
Djoko merupakan pemilik toko waralaba Alfamart yang gerainya sudah mencapai 16.000 lebih di seluruh Indonesia.
Kisah suksesnya sudah dimulai sejak usia 17 tahun. Djoko saat itu mengelola 560 warung kaki lima milik orang tuanya di salah satu pasar tradisional Jakarta.
Setelah berkembang pesat, ia menjalani kemitraan dengan Putera Sampoerna hingga akhirnya seluruh saham Alfa Minimart berada di genggaman Djoko Susanto.
Ia sempat membeli kembali saham Nirthstar dan memiliki 65% saham perusahaan. Pada 2007 Djoko mendirikan Alfa Midi di bawah payung PT Grand Midimart.
Hingga saat ini, ada sekitar 5.500 toko di bawah payung PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. dengan berbagai merek seperti Alfamart, Alfa Midi, Lawson bahkan Alfa Express.
Sebagai pemilik saham AMRT dari Alfamart kekayaannya ditaksir sebesar USD1,53 Miliar atau sekitar Rp27,2 triliun. Divisi propertinya Alfaland juga mengoperasikan Omega Hotel Management di seluruh negara.
4. Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta merupakan pendiri Sinar Mas Group dengan berbagai lini bisnis mulai dari perkebunan sawit, pabrik kertas, industri dasar dan kimia, bidang keuangan, pertambangan, properti, mall hingga telekomunikasi.
Perusahaan itu dirintisnya 80 tahun lalu. Namun, pengusaha sukses itu tutup usia pada 26 Januari 2019. Eka berasal dari keluarga yang sederhana. Ia mengawali bisnisnya dari nol. Eka bahkan menjajalan makanan dari rumah ke rumah sata ia menetap di Makassar bersama kedua orang tuanya.
Memasuki usia 37 tahun, ia memutuskan untuk pindah ke Surabaya. Bisnis kebun kopi dan kebun karet di Jember yang saat itu ditekuninya berjalan sukses.
Bahkan kini Sinar Mas telah melantai di Bursa Efek Indonesia. Eka Tjipta Widjaja ditaksir memiliki total kekayaan senilai Rp127 triliun. Ia juga berinvestasi pada perusahaan-perusahaan seperti DANA, Bumi Serpong Damai, dan Smartfren.
5. Anthony Salim
Siapa yang tidak kenal dengan produk Indomie. Makanan favorit masyarakat Indonesia dikala kantong menipis ini bahkan sudah mendunia.
Pemiliknya adalah Anthony Salim yakni salah satu orang terkaya di Indonesia. Berbeda dengan banyak investor sukses yang berasal dari keluarga sederhana, Anthony sejak kecil sudah hidup berkecukupan karena Ayahnya sudah merintis perusahaan besar bernama Salim Group.
Karier bisnis Anthony Salim dimulai ketika ia diminta sang ayah untuk mengambil kendali sebagian dari anak perusahaan Salim Group. Pada krisis moneter 1998, Anthony pernah mengalami kerugian besar hinga Salim Group hampir bangkrut.
Berkat kegigihannya, Anthony berhasil memiliki empat gurita bisnis di bawah bendera Salim Group. Di antaranya bisnis perkebunan sawit yang terintegrasi sebagai pengolahan minyak. Melalui PT Salim Ivomas Pratama Tbk, terciptalah produk minyak goreng Bimoli.
Salim Group juga sukses mendirikan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai perusahaan induk. Emiten ini salah satu yang terbesar dan sudah cukup lama melantai di Bursa Efek Indonesia.
Kemudian ia merambah bisnis roti melalui PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang memproduksi brand Sari Roti. Tak hanya itu, Salim Group melebarkan sayapnya ke bisnis waralaba bernama Indomaret Group sejak 1998. Kini, Indomaret telah memiliki 16.336 gerai di seluruh Indonesia.
Keluarga Salim juga memiliki sebagian dari perusahaan investasi First Pacific yang terdaftar di bursa saham Hong Kong dan mengelola aset senilai USD27 miliar di enam negara.
Anthoni Salim juga memiliki saham Bank Mega, Data Center Indonesia, dan lainnya. Kekayaannya diperkirakan mencapai Rp27 triliun.
(DES)