MARKET NEWS

Deretan Penyebab IHSG Merah usai Libur 17 Agustusan

Fiki Ariyanti 18/08/2023 12:19 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sesi I ditutup melemah 0,47 persen ke 6.868,34 pada perdagangan hari ini (18/8).

Deretan Penyebab IHSG Merah usai Libur 17 Agustusan (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sesi I ditutup melemah 0,47 persen ke 6.868,34 pada perdagangan hari ini (18/8). Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang mayoritas terkoreksi.

"Pelemahan IHSG juga merupakan imbas dari rilisnya risalah FOMC yang masih menunjukkan tanda-tanda pengetatan kebijakan The Fed," tulis riset harian dari Panin Sekuritas, Jumat (18/8/2023). 

Hal ini juga memberikan tekanan pada nilai Rupiah, di mana sebelumnya Presiden Jokowi memberikan Pidato Kenegaraan dan Pidato Pengantar Nota Keuangan 2024 di acara sidang tahunan lembaga legislatif. Pemerintah memberikan target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2024 dan sempat membawa Rupiah menembus ke bawah level psikologis Rp15.300 per USD.

Sementara itu, Bursa Asia pada sesi I ditutup melemah. Indeks Shanghai turun 0,06%, Hangseng anjlok 1,12%, serta Nikkei terkoreksi 0,49%. 

"Pergerakan bursa Asia hari ini didorong oleh beberapa sentimen yakni, investor yang masih menilai data inflasi Juli Jepang yang tidak berubah pada Juli 2023 sebesar 3,3% namun di atas ekspektasi pasar di level 2,5% pada Juli 2023," menurut catatan riset tersebut. 

Selain itu, adanya tekanan baru dari sektor real estate China, di mana perusahaan real estate besar, Evergrande telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan AS. 

"Menyusul hasil risalah FOMC yang membawa sikap Hawkish dari The Fed untuk menahan suku bunganya lebih lama lagi. Hal ini menjadi kekhawatiran investor bahwa pemulihan ekonomi China masih jauh dari harapan," riset tersebut mengungkapkan.

Indeks sektoral ditutup mayoritas tergelincir di sesi I. Pelemahan terdalam dicatatkan oleh sektor transportasi dan logistik 1,18%.

"Pelemahan sektor ini disebabkan oleh proyeksi suku bunga The Fed yang tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama, serta imbauan WFH 50% bagi ASN dari Gubernur DKI Jakarta yang menjadikan sentimen negatif untuk sektor ini," demikian penjelasan riset tersebut.

Penguatan tertinggi dicatatkan pada sektor Energi sebesar 0,32% yang didorong oleh kenaikan beberapa harga komoditas utama seperti nikel dan timah.

Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp5,9 triliun turun dibandingkan dengan perdagangan bursa sebelumnya. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham sektor telekomunikasi, perbankan besar dan pertambangan.

Berikut saham pilihan siang ini dari Panin Sekuritas:

BGTG, Closing Rp86, 2.38%, tertinggi Rp88, +JKON, pilihan saham-saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi untuk scalping (trading cepat). Trading Beli.

(FAY)

SHARE