Dibuka Variatif, Wall Street Dibayangi Ancaman Embargo Migas Rusia
Tiga indeks acuan Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa malam (8/3/2022).
IDXChannel - Tiga indeks acuan Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa malam (8/3/2022). Ini merupakan hari kedua, bursa saham Amerika Serikat memulai perdagangan dengan mixed, setelah dihajar tekanan jual pada penutupan sesi sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,23% di 32.893,98, S&P 500 (SPX) tertekan -0,11% di 4.196,30, dan Nasdaq (IXIC) anjlok -0,22% di 12.802,44.
Sejumlah saham top gainers di SPX antara lain Baker Hughes (4,57%), DISH Network (4,41%), dan Caterpillar (4,22%). Sementara top losers diduduki CF Industries (-3,12%), Mosaic (-2,09%), dan Fortinet (-2,00%).
Saham dengan frekuensi teraktif di SPX yakni American Airlines (-1,64%), Apple (-0,41%), dan Ford Motor (0,09%).
Pasar modal negeri Paman Sam masih terus mencerna dampak yang bakal terjadi atas embargo impor minyak mentah dari Rusia. Seperti diketahui, harga minyak terus bergerak menguat hingga mendekati level USD140 per barel.
"Tidak ada yang benar-benar berubah. Pasar tampak mulai merosot," kata Analis CFRA Research New York, Sam Stovall, dilansir Reuters, Selasa (8/3/2022).
Sebagai catatan, komoditas energi sempat terguncang dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh agresi militer Rusia ke Ukraina . Konsumen juga tampak mulai merasakan dampak seiring semakin mahalnya BBM (Bahan Bakar Minyak).
Apabila embargo minyak dari Rusia diberlakukan, maka konflik antara Rusia dan tetangganya, Ukraina bakal menyeret bencana bagi perekonomian global.
AS dengan pengaruh besarnya di blok 'barat' terus berusaha untuk meyakinkan sekutunya agar mau menghentikan serangan Rusia dengan memberikan tekanan berupa serangkaian sanksi. Embargo minyak dinilai bisa memukul mundur Kremlin.
Namun, pihak Rusia sebelumnya juga telah mengancam akan menghentikan pasokan ekspor gas alamnya ke Eropa sebagai balasan. (TYO)