sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Merah Imbas Harga Minyak Cetak Rekor Tertinggi

Market news editor Anggie Ariesta
08/03/2022 07:47 WIB
Indeks utama Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Senin (7/3/2022) waktu setempat.
Indeks utama Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Senin (7/3/2022) waktu setempat. (Foto: MNC Media)
Indeks utama Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Senin (7/3/2022) waktu setempat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Senin (7/3/2022) waktu setempat, dengan Nasdaq Composite mengkonfirmasi berada di pasar bearish. Hal itu karena prospek larangan impor minyak dari Rusia mengirim harga minyak mentah melonjak dan memicu kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 797,42 poin, atau 2,37%, menjadi 32.817,38, S&P 500 kehilangan 127,79 poin, atau 2,95%, menjadi 4.201,08 dan Nasdaq Composite turun 482,48 poin, atau 3,62%, menjadi 12.830,96.

Nasdaq berakhir turun 20,1% dari rekor penutupan tertinggi 19 November, membenarkan indeks teknologi-berat telah berada di pasar beruang sejak mencapai rekor tertinggi itu. Hal itu menandai pasar beruang pertama Nasdaq sejak 2020, ketika wabah virus corona menghancurkan ekonomi global.

Sedangkan Dow Jones Industrial Average berakhir turun 10,8% dari rekor penutupan tertinggi 4 Januari, menginformasikan bahwa itu dalam koreksi. Koreksi dikonfirmasi ketika indeks ditutup 10% atau lebih di bawah level penutupan rekornya.

Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008 karena Amerika Serikat dan sekutu Eropa mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia, sebagai tanggapan atas invasi negara itu ke Ukraina, sementara tampaknya kecil kemungkinan minyak mentah Iran akan kembali dengan cepat ke pasar global. Rusia menyebut kampanye itu sebagai "operasi khusus".

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement