Didera Curah Hujan Tinggi, Laba PAM Mineral (NICL) Justru Melesat 216,77 Persen
per 31 Maret 2023 nilai aset NICL tercatat sebesar Rp692 miliar, meningkat 15,18 persen dibanding posisi akhir tahun lalu.
IDXChannel - Kondisi curah hujan tinggi menjadi tantangan yang harud dihadapi oleh pelaku industri tambang di sepanjang triwulan I-2023 lalu.
Tak terkecuali juga PT PAM Mineral Tbk (NICL), yang merupakan perusahaan tambang nikel yang berbasis di Sulawesi.
Meski demikian, capaian kinerja yang berhasil ditorehkan NICL dalam tiga bulan pertama tahun ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Dari segi penjualan, misalnya, NICL sukses meraup Rp254 miliar, atau tumbuh sekitar 14,71 persen dari catatan penjualan pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp222 miliar.
"Perusahaan cukup gembira atas kinerja tiga bulan pertama tahun ini, bahwa di tengah kondisi operasional yang cukup menantang, dengan adanya kendala curah hujan yang cukup tinggi pada periode Januari hingga Maret, kami masih bisa meningkatkan kinerja operasional yang cukup signifikan," ujar Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, dalam keterangan resminya, Rabu (3/5/2023).
Dari hasil penjualan yang berhasil diraup, NICL sukses membukukan laba usaha sebesar Rp77 miliar, melesat jauh hingga 216,77 persen dibanding realisasi laba usaha pada triwulan I-2022 yang masih sebesar Rp24,5 miliar.
"Sedangkan laba bersih melonjak sebesar 135 persen menjadi Rp58,21 miliar, dari sebelumnya Rp24,73 miliar," tutur Ruddy.
Sedangkan dari segi aset perusahaan, per 31 Maret 2023 nilai aset NICL tercatat sebesar Rp692 miliar, meningkat 15,18 persen dibanding posisi akhir tahun lalu.
"Selain itu, kami juga berhasil menumbuhkan ekuitas sebesar 15,05 persen dari posisi ekuitas per 31 Desember 2022, menjadi Rp572 miliar per 31 Maret 2023," tegas Ruddy. (TSA)