Dilepas ke Publik Saham MTEL Berada di Bawah Harga IPO, Ada Apa?
Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel bergerak negatif pada perdagangan hari ini.
IDXChannel - Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel bergerak negatif pada perdagangan hari ini. Malah sahamnya berada di bawah harga penawaran saham perdana atau IPO pada penutupan pasar modal.
Pada perdagangan perdana hari ini, Senin (22/11/2021), saham MTEL ditutup turun 35 poin atau 4,38 persen di Rp765 per saham, di bawah harga perdana saat IPO yang ada di Rp800 per saham.
Sepanjang perdagangan, saham MTEL bergerak di rentang harga Rp765-890. Transaksi perdagangan sendiri mencapai Rp1,09 triliun dari 1,38 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Analis PT Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, hal itu seiring dengan investor asing melakukan net sell sebanyak 296 miliar di saham Mitratel.
"Memang kalau kita lihat sendiri dari investor asing melakukan net sell sebanyak 296 miliar di saham Mitratel pada perdagangan hari ini dan memang kita tahu sendiri penurunan hari ini mengikuti induknya Telkom yang terkoreksi sekitar 2,56 persen dan nampaknya memang setelah tadi pagi sempat menguat, investor melakukan aksi profit taking setelah mendapat saham IPO," ujarnya dalam 2nd Session Closing IDX, Senin (22/11/2021).
Dengan kepemilikan menara lebih dari 28.000, MTEL merupakan emiten dengan kepemilikan menara telekomunikasi terbanyak, menurut Andhika investor asing melakukan profit taking dulu baru nanti buyback dengan harga lebih murah.
Mitratel sendiri baru ada di perdagangan hari ini, jadi secara secara teknikal belum banyak bisa dilihat secara chart juga.
"Tapi dia hari ini ditutup lowest di 765 dan memang hari ini asing melakukan net sell yang cukup besar sehingga perdagangan hari esok mitratel berpotensi terkoreksi kembali ke 700-730 level penurunannya karena investor melakukan aksi jual," kata dia.
Lebih lanjut Andhika menambahkan bahwa untuk IPO sendiri belum pasti pergerakan harganya alias masih fluktuatif. Nantinya investor bisa melakukan pembelian jika ada volume pembelian atau net buy asing karena secara fundamental Mitratel juga baik dan kalau untuk pelaku pasar melakukan aksi beli atau mencicil saham Mitratel untuk jangka panjang bisa dilakukan secara bertahap.
"Mungkin besok Mitratel akan terkoreksi kembali sekitar 700 - 730, pada level tersebut investor bisa melakukan buy on weakness. Untuk jangka pendek sendiri balik ke harga IPO 800," tutup Andhika.
Perlu diketahui, nilai pendanaan yang diraup Mitratel dari hajatan IPO juga fantastis. Dengan perolehan dana hingga Rp 18,79 triliun, nilai IPO MTEL adalah yang terbesar kedua di BEI, di bawah Bukalapak (BUKA) yang meraup dana segar Rp 21,90 triliun. (TYO)