MARKET NEWS

Dinantikan Investor, BEI Sebut IPO Mitratel Bakal Cetak Rekor hingga Rp24 Triliun

Aditya Pratama 27/10/2021 08:11 WIB

Investor sudah lama menantikan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).

Dinantikan Investor, BEI Sebut IPO Mitratel Bakal Cetak Rekor hingga Rp24 Triliun (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Investor sudah lama menantikan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel). Bursa Efek Indonesia (BEI) juga melihat tingginya potensi penyerapan dana yang  diperkirakan akan meraup dana segar dari IPO sekitar Rp19,79 triliun sampai Rp24,90 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Anak usaha dari PT Telkom Indonesia ini termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar dengan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

Saat ini Mitratel sedang melakukan Penawaran Umum saham dan telah memasuki tahap book building dengan jumlah saham yang ditawarkan Mitratel sebanyak 25,54 miliar saham dengan rentang harga saham yang ditawarkan sebesar Rp775 sampai dengan Rp975.

"Dengan mempertimbangkan angka-angka tersebut, dan apabila proses Penawaran Umum saham Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (27/10/2021).

Nyoman menambahkan, pada tahun 2021, nilai fund raising saham yang terbesar adalah penerbitan saham oleh PT Bukalapak Tbk dengan nilai fund raising sebesar Rp21,90 triliun. Sedangkan nilai fund raising tertinggi yang berasal dari right issue, dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp95,9 triliun.

Menurutnya, sampai saat ini indikator pasar modal Indonesia masih dinilai positif bila ditinjau dari jumlah Perusahaan Tercatat yang melakukan fund raising di pasar modal.

"Pertumbuhan jumlah investor maupun IHSG juga mengalami perkembangan yang relatif baik dibandingkan tahun lalu," kata dia.

Dengan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga, pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, sentimen positif pada perkembangan ekonomi global maupun domestik, serta dukungan regulator-regulator terkait, menimbulkan kepercayaan dan optimisme bagi para pelaku pasar modal.

"Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan penting bagi pasar dalam merespon seluruh aktivitas yang ada di pasar modal termasuk fund raising," ucapnya. (RAMA)

SHARE